Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Itu Berdoa dan Berkarya

28 Juli 2021   21:33 Diperbarui: 28 Juli 2021   21:48 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HIDUP ITU BERDOA DAN BERKARYA

ku terjaga dari tidur lelap dan nyenyak
mimpi buruk merobek tubuh
pedih perih terasa
menyayat nurani
nafasku megap-megap
nakes yang ada di ruang icu
berkata keras oksigen habis
ventilator menipis
lalu ada yang menggoyang-goyang tubuhku
dan aku bangun
dari lelapku
ada peluh membasahi tubuhrapuh

kuberjalan pelan
tertatih-tatih menuju ruang tengah
napasku terengah
ku duduk disitu
berdoa
membaca ayat-ayat alkitab
berefleksi
menyongsong pagi

pagi yang hadir menguak hari baru
selalu indah berbalut harapan masa depan
Tuhan membagi hari penuh makna
ada pagi, siang dan malam
sepanjang penggalan-penggalan waktu itulah
manusia mengekspresikan
dirinya secara kreatif dan transformatif
manusia berdoa
manusia mendirikan sholat
manusia berzikir
manusia membaca kitab suci
manusia
menyanyikan lagu pujian kepada Tuhan
kesemua dilakukan sesuai dengan protap
agama-agama
yang sakral dan baku

manusia merayakan hidupnya dalam dualitas
vertikal horisontal
mewujudkan kesalehan keagamaan
mempraktikkan kesalehan sosial
mengasihi Allah
mengasihi sesama
manusia berdoa
manusia berkarya

di zaman milenial
di era digital
di zaman pandemi
ketika virus melahirkan varian atau denominasi baru yang lebih dahsyat
hakikat manusia tiada berubah
ia makhluk Allah
yang berdoa
yang berkarya
mencipta sejarah baru
menoreh habitus baru!

Jakarta, 28 Juli 2021/pk.2.59

Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun