Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merawati Bumi Pertiwi

27 Juli 2021   21:36 Diperbarui: 27 Juli 2021   22:06 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Indonesia | Sumber : https://news.detik.com

MERAWATI  BUMI PERTIWI


semilir angin pagi yang sejuk
merambati dahan-dahan pohon rambutan
di depan rumahku
gemerisik bunyi daun diterpa angin
oh indah sekali
bumi pertiwi
hidup terasa hidup
tatkala semilir angin
penuh aroma surgawi
membelah pagi
membisikkan
diksi-diksi mesra
berbalut pengharapan

semilir.angin pagi
yang sejuk merajuk
mengalirkan berkat baru
melimpahi bejana kehidupan
setiap pagi
Khalik Sang Maha Kuasa
menenun hari baru
berkat dan pengharapan baru
wow indahnya
hidup yang menghidupi bumi nusantara
bumi yang dianugerahkan Tuhan

bulan depan tepatlah 73 tahun kuhidupi bumi nusantara
memori berharga kutorehkan di negeri ini
dalam cinta yang membara
dalam gemuruh nasionalisme yang menggejolaki nurani
negeri ini menginspirasi hadirnya paradigma berfikir
berbasis kemajemukan
yang menghormati
setiap warga bangsa
tanpa mempertimbangkan ikatan primordialistik
apapun juga
di negeri ini
agama-agama,kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,lokal wisdom
menyatudiri menjalin talisilaturahim
memperkuat persaudaraan sejati
mengedepankan
kerukunan otentik dan sejati

kita harus merawati bumi petiwi dengan telaten
kita harus menjagai bumi nusantara
dengan komitmen
teguh dan kukuh
takada pilihan lain
kita harus tampil di baris terdepan sebagai pembela
andai ada upaya untuk memecahbelah dan merobekrobek
bumi pertiwi yang telah di anugerahkan Tuhan
takada pilihan lain
takada pilihan lain.

Jakarta, 27 Juli 2021/pk 3.23

Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun