Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Toga Itu

18 Juli 2021   20:30 Diperbarui: 18 Juli 2021   20:53 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toga Pendeta | Sumber : tokopedia/niasweb

TENTANG TOGA ITU

toga jabatan kependetaan
telah lama menggantung
di ruang belakang
miris juga
ku memandangnya
takmudah memperoleh dan
mempertahankan
toga jabatan
toga bukan hanya urusan tukang jahit
atau bagaimana model yang standar
toga jabatan adalah citra diri
dan citra sebuah jabatan

toga jabatan kependetaan dikenakan ke tubuhku
7 november 1974
oleh pendeta habandi
ketua badan pekerja sinode gkp saat itu
dalam kebaktian penahbisan pendeta di gkp cimahi
toga itu terus kupakai dalam menjalani berbagai pelayanan
hingga ku memasuki masa emeritus di gkp bekasi
20 september 2011

di berbagai level kugunakan toga itu
pada pembaptisan,pemberkatan nikah,pelayanan ke dukaan
dalam konteks pelayanan di gereja
pada pelantikan perawat di cimahi,
pelantikan anggota.dpr di gedung dpr
pelantikan banyak
pejabat di bandung dan jakarta
dan sebagainya
dan sebagainya

ada banyak memori mikro dan
makro
melekatkuat
pada toga itu

kupandangi toga jabatan itu
yang tergantung
di ruang belakang
entah mengapa
mataku tiba-tiba berkaca-kaca
dua belas tahun melayani gereja gkp
lima belas tahun melayani gerakan oikoumene
empat tahun melayani lembaga pendidikan kristen
empat tahun melayani jemaat gkp cimahi
toga jabatan itu
terhisab didalamnya
toga itu ikut membentuk kedirianku
melalui toga jabatan itu
Tuhan memapah langkahku
dan melimpahkan
berkat tiada terhitung banyaknya

ku masih ingin memakai toga itu lagi
dan berkotbah berapi-api seperti dulu
dan kurindu
mengenakan toga jabatan kependetaan itu
tatkala ku sudah terbaring tenang damai penuh senyum kebahagiaan
di peti mati
sesuai dengan kairos Tuhan
entah kapan
entah kapan.

Jakarta, 18 Juli 2021/pk. 6 15

Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun