MENGHALAU GALAU
hidup di zaman ini
diwarnai risau dan galau
panik, cemas waswas
nyaris tiada berujung
sejak mentari terbit hingga terbenam
diambang malam
hidup di era digital
manusia cenderung menjadi robot
perasaan,pikiran
acap taklagi menentukan
jari jemari bisa mengubah segalanya
yang baik atau buruk
tiba-tiba saja bisa hadir di depan mata
oleh kecepatan dan kepiawaian jari
klik atau tidak klik
menjadi opsi-opsi
yang diandalkan
untuk menghidupi
kehidupan
gaya hidup alami perubahan dahsyat
di zaman digital seperti sekarang
kehidupan dikelola secara on line
gadget, medsos, televisi digital, youtube
benda-benda yang
merasuki hidup kita dan penetrasinya membelah ruang-ruang privasi serta menembus kamar-kamar tidur kita
tema-tema sinetron televisi tentang poligami, pelakor, pembunuhan selingkuhan, rumah tangga gagal total, kawin-cerai, play boy, penghianatan suami-istri, semuanya meracuni generasi milenial
 televisi memberitakan koruptor,teroris membunuhi umat di rumah ibadah,orangtua membunuh anak kandungnya, kkb menembaki rakyat dan petugas
kesemua berita itu mengotori nurani
melahirkan panik, cemas dan waswas
pada ruang yang berbeda calon-calon pemimpin negeri tiga tahun mendatang
berebut simpati dari rakyat
lewat berbagai lembaga survei
yang memendam sementara
kisah ribuan korban covid 19
yang direnggut maut dalam sunyi
pengalaman traumatik,stigma, paranoid,ansietas, stres, depresi
terkadang datang menerpa
menghadirkan suasana taknyaman
dalam kehidupan
Tuhan
kuatkan iman kami menghadapi realitas ini
ajar kami untuk makin cermat membaca tanda-tanda zaman
mampukan kami
untuk menghalau galau
dekap kami dalam hangat kasihMu!
Jakarta, 16 Juni 2021/16.55
.Weinata Sairin