hidup di  zaman ini
tak lagi seindah dulu
dulu hidup lebih tenang dan nyaman aman
tanpa takut
kuatir
cemas dan waswas
hidup standar
tanpa tiga-m
atau prokes
tak ada lock down
tak ada wfh
tak ada ppkm
tak ada tes ini itu
ekonomi bertumbuh
lapangan kerja
tersedia
semuanya normal
dan standar
lebih setahun
hidup di tengah virus
yang ganas menggerus
diancam ketakutan terus menerus
virus tak kelihatan
dengan mata telanjang
tapi mereka yang terpapar
yang direnggut maut
nyata di depan mata
menyesakkan dada
mengalirkan rasa panik, cemas, waswas, takut yang mencekam dalam
para teolog dan ahli agama
masih terus berwacana :
mengapa Tuhan
izinkan virus membunuh jutaan orang di seluruh jagat
inikah hukuman atas dosa manusia fana
atau bagian dari proses pembelajaran bagi
manusia
hidup di tengah virus yang terus menggerus
kita mesti mengembangkan
sikap kenormalan baru:
hidup berserah kedalam tuntunan Tuhan seperti diajarkan agama-agama,
hidup dengan protokol kesehatan ketat kontinyu dan konsisten
hidup tidak melawan hukum dan ham
hidup mengasihi manusia nir sara
Tuhan mengutus manusia fana ke dunia fana
mengelola isi bumi
bagi kemaslahatan
manusia
di sepanjang generasi
mari terus wujudkan tugas pengutusan itu
tanpa jeda
tanpa keluh kesah
tanpa lelah
biarpun virus-virus
penebar maut
tiap saat siap merenggut.
Jakarta, 7 Juni 2021. /3.58
Weinata Sairin