Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Formula Sukses yang Sukses

4 Juni 2021   09:24 Diperbarui: 4 Juni 2021   09:29 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/vectors/business-success

"If A equal success, then the formula is: A = X + Y + Z. X is work. Y it play. Z is keep your mouth shut."(Albert Einstein)

Banyak orang, yang ketika masih kecil ditanya apa cita-citanya nanti, akan selalu menjawab: "mau jadi dokter", "mau jadi insinyur", atau "mau jadi tentara". Lalu, si penanya biasanya mengatakan: "Harus rajin belajar, ya!" atau "Semoga kamu sukses".

Tentu, jika pertanyaan seperti itu sekarang ditanyakan kepada anak-anak maka jawabannya bisa amat banyak dan berbeda. Mungkin ada anak yang akan bilang: "aku mau jadi presiden"; "aku mau jadi panglima"; "aku mau jadi anggota DPR"; "aku mau jadi selebriti"; "aku mau jadi Ketua KPK", "aku mau jadi Youtuber" dan sebagainya.

Setiap orang memiliki cita-cita. Setiap orang punya mimpi tentang masa depannya. Semua orang harus memiliki cita-cita. Jika tidak, seseorang akan kehilangan hakikatnya yang mendasar. "Gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit," ujar seorang tokoh.

Di Sekolah Dasar, rata-rata, semua murid---mungkin Anda juga---pernah diminta mengarang dengan tema yang ditetapkan guru, misalnya: "Cita-citaku jika sudah dewasa". Biasanya, bapak atau ibu guru kemudian membacakan karangan kita. Ia bertanya kepada mereka satu per satu, mengapa bercita-cita seperti itu, lalu bagaimana cara mencapai cita-cita itu. 

Biasanya, guru memberi nasihat atau tip agar si murid dapat mencapai cita-cita itu.

Ada banyak orang yang dapat merumuskan cita-citanya dengan baik.

Cita-cita juga adalah sebuah obsesi tentang masa depan. Mahatma Gandhi, misalnya, merumuskan cita-citanya: "Berusaha, mencari, menemukan, dan tidak menyerah". 

Para orang besar, baik di bidang politik kenegaraan maupun di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jalan atau model masing-masing dalam meraih keberhasilan. Nehru, seorang tokoh India, punya pandangan sendiri tentang keberhasilan. Menurut Nehru, keberhasilan biasanya datang kepada orang-orang yang berani bertindak; jarang datang kepada orang malu-malu yang takut dengan segala konsekuensinya.

Menarik untuk membaca pikiran Einstein tentang keberhasilan atau kesuksesan. Menurut Einstein, Sukses adalah WORK + PLAY + KEEP YOUR
MOUTH SHUT. Tiga unsur itu menjadi unsur penentu keberhasilan.

Mari kita coba implementasikan gagasan Einstein itu dalam ruang kehidupan.

Einstein merumuskan formula itu tentu berdasarkan pengalaman pribadinya dalam konteks historis, sosial politik tertentu di zamannya.

Di era digital, ketika dunia dikuasai oleh teknologi informasi, bisa saja formula Ei stein itu tidak manjur lagi. Paling tidak kita bisa belajar dari Einstein ini bahwa seseorang yang berada pada titik puncak itu bukan tiba-tiba, bukan ujug-ujug tapi melalui sebuah proses, tanpa gratifikasi, penuh hambatan,tantangan,ancaman dan gangguan(HTAG).

Kita bisa juga menciptakan formula sukses sendiri dengan belajar dari orang-orang sukses yang telah sukses dalam membuat formula sukses, tetapi juga yang telah sukses dalam menempuh kehidupan mereka.

Selamat Berjuang. God Bless!

Weinata Sairin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun