Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Merayakan Hidup yang Singkat dan Menyiapkan Kematian

8 April 2021   19:09 Diperbarui: 8 April 2021   19:18 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://neatspaces.ca/

Bagaimana sebenarnya isi dan teknis dari aktivitas bebersih menyongsong kematian itu?

Sahabat dari lapak sebelah membuat narasi yang cukup membantu bagi kita untuk mewujudkannya. Inti dari pemikiran  dahabat saya itu saya uraikan dalam beberapa bagian berikut.

7. Tatkala kita mencapai usia 60, kita harus dengan tulus melakukan apa yang disebut 'Death Cleaning'.

Hal ini merupakan pembersihan diri dari SEMUA hal yang telah terkumpulkan selama bertahun-tahun di masa kita hidup. Mungkin hal-hal tersebut termasuk pakaian, kenang-kenangan, barang koleksi, hadiah, atau semua barang lainnya, yang bagaimanapun tidak kita butuhkan di alam berikutnya yang akan kita tuju suatu saat nanti. 

Kenyataan pahit menunjukkan bahwa ketika kita bertambah usia, dunia tidak punya waktu lagi untuk kita. Ketika kita sudah tua, rekan dan saudara kita tidak akan punya waktu lagi untuk kita.  Lalu, setelah kita dipanggil Tuhan siapa yang akan repot-repot membersihkan barang-barang kita ?

8. Ketika hal itu terjadi, lebih baik bagi kita, saat kita masih mampu dan sehat, dengan perlahan-lahan kita memberikan semua barang-barang kita kepada orang lain yang lebih membutuhkannya, yang akan dengan senang hati menerima dan menggunakan serta menghargai barang tersebut. Dalam konteks ini, kita harus bertekad dan fokus untuk membersihkan barang-barang kita dan tidak menyerah pada emosi dan sentimen kita. Lebih baik bersikap praktis.

9. Mari kita mulai dengan melakukan sedikit Death Cleaning setiap minggu atau setiap bulan. Jangan membeli banyak hal baru yang tidak kita butuhkan. Jika kita membeli sesuatu harus benar-benar barang yang mrmang kita butuhkan dan bukan yang kita inginkan. Marilah kita menghargai semua kenangan indah masa lalu dan melepaskan segala hal yang bersifat materialistis. Kenangan kita yang kita bawa bersama saat kita lanjut ke dunia yang baru  ya tidak ada, mungkin juga memang takperlu.

Bukan hanya materi, apabila kita telah melukai seseorang secara sengaja atau tidak, sekarang saatnya untuk meminta maaf dan menjernihkan hati nurani kita, sebelum maut menjemput. Kita harus segera melakukannya. Percayalah, itu akan mengangkat banyak beban dari pikiran kita.

Sekarang waktunya untuk mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah menyentuh hidup kita, baik secara positif maupun negatif. Bagaimanapun mereka akan membantu kita menjadi orang yang lebih baik. Jangan menyimpan rasa dendam, sehingga saat kita meninggalkan dunia ini, kita bisa pergi dengan damai, tanpa beban apa pun! 

Jadi Bapak Ibu Saudara terutama saya, yang 23 Agustus 2021 berusia 73 tahun, bebersih ini amat penting dan mendesak!

10.  Usia kita sepenuhnya ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan bukan oleh kita, siapapun kita. Panjang pendek umur kita, meninggal dimana dan karena apa itu bukan urusan kita.  Hal yang amat penting bagi kita bukan jumlah umur, dimana dan karena apa kita meninggal tetapi apakah selama hidup kita, kita sudah melaksanakan perintahNya dengan setia dan konsisten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun