Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan dan Korupsi

3 Maret 2021   07:14 Diperbarui: 3 Maret 2021   07:32 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

HUJAN DAN KORUPSI

hujan itu
kini hampir seperti korupsi
setiap saat terjadi
tanpa mengenal musim
tanpa mengenal waktu

hujan itu
kini nyaris seperti
korupsi
terjadi dimana-mana
bisa kecil
bisa besar
bahayanya tetap
mengancam

hujan dan korupsi
harihari ini membelah negeri
banyak yang kebanjiran karena hujan menumpahkan air
dari langit hitam pekat
korupsi terus membanjiri diri
sebagian warga bangsa
membasahi nurani
orang-orang saleh
dan kaum cerdik pandai

korupsi
membasahi ruang publik
mengotori niatsuci kaum beriman
mereduksi intelektualitas  manusia cerdas
menggelapkan mata
banyak orang
yang berfikir sesat dan sesaat

hujan gerimis
menetes dari langit
sejak pukul dua dini hari
membasahi jalan jalan di kampungku
orang mulai cemas dan gemas
karena banjir mengintai
menggenangi mimpi mimpi mereka
merendam harapan yang masih tersisa

ditengah rintikhujan
yang jatuh menikam bumi
orang orang tak punya nurani merancang niat jahat untuk berkorupsi

hujan dan korupsi
membelah negeri
setiap warga bangsa wajib bangkit melawannya.

Jakarta,2 Maret 2021/ 2.30
Weinata Sairin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun