Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenangan 38 Tahun Silam Bersama Bu Guru Wati

25 November 2021   12:49 Diperbarui: 25 November 2021   14:12 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (Foto teman teman penulis bersama Bu Guru Wati/Dokumentasi pribadi)

"Yang paling hebat bagi seorang guru adalah mendidik dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar. Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya. Namun hadirkanlah gambaran bahwa diantara satu dari mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga" 

Sebuah gambaran indah dari Mbah KH. Maimun Zubaer tentang sosok seorang guru sebagai sesuatu yang indah adalah mengajar, walau kadang melelahkan menghadapi murid yang kadang menjengkelkan namun hadirkanlah dalam hati bisa jadi salah satu dari muridmu itu kelak yang akan menarik ke surga. Subhanallaah. 

Masa Sekolah Dasar bisa jadi momen pembentukan seorang anak saat memulai fase pendidikan diluar rumah (dulu kan belum dikenal TK). Pendidikan yang didapat dari orang tuanya kian bertambah dengan ilmu dari guru di SD juga adaptasi dengan lingkungan baru yakni teman-teman yang berbeda karakter membuat seorang murid mulai belajar bukan saja ilmu tetapi bagaimana bergaul dengan temannya. 

Bu Guru Wati, Pak Yusuf hingga kepala sekolah Pak Yakub merupakan sosok yang mengiringi perjalanan penulis saat menempuh SDN Pola (Pondok Labu) 16 Pagi di Pondok Labu, Jakarta Selatan. 

Ilmu berhitung, ilmu membaca serta dorongan semangat selama 6 tahun disana setidaknya menjadi bekal menatap sekolah lanjutan berikutnya. 

Kadang disetrap, dipukul pakai penggaris dan lainnya menjadi warna tersendiri bagi guru-guru kami,tanggung jawab untuk membentuk karakter murid yang dididik membuat mereka ikhlas menjalani rutinitas seorang guru tanpa mengharap balas jasa dari muridnya. Semua dilakukan agar kami, para murudnya bisa memiliki bekal yang akan berguna dimasa depan. 

(Teman teman SD16 Pola saat halal bihal minus penulis/sumber foto dokumentasi pribadi) 
(Teman teman SD16 Pola saat halal bihal minus penulis/sumber foto dokumentasi pribadi) 

Penggalan kisah perjalanan penulis 38 tahun silam yang tak kan pernah dilupakan, juga oleh teman teman penulis mulai dari Bang feih, Mulyati, Ndan Agus, Om Cahyo, Bang Yamin, Bu Evi, Mpok Nuriah, Mpok Roni, Bang Warta, Bang Wara, Om Budiman, Mpok Narmi, Om Herlis, Mpok Hera, Mpok Soni, Bu Dewi, Didik, Rifai, Bu Firgina dan lainnya (mohon maaf jika tidak semua tertulis). 

Enam tahun di SD16 Pola mengajarkan banyak hal termasuk soal keikhlasan Bu Guru Wati hingga Pak Guru Yusuf dalam mendidik dan mengajarkan kita semua.

Guru Memang bukan orang hebat, Tetapi Semua orang hebat Adalah berkat jasa seorang GURU. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun