Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pencabutan Sanksi Indonesia, Berkah untuk PSSI dan Inter Milan

16 Mei 2016   17:22 Diperbarui: 16 Mei 2016   18:00 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Dukungan total untuk Timnas (sumber : the-afc)

Pencabutan sanksi Indonesia oleh FIFA paska surat p embekuan PSSI dicabut Menpora RI, Imam Nahrawi memang membangkitkan kembali asa yang sempat meredup dari pecinta sepakbola nasional. Setahun terasingkan dari dunia internasional dengan gagal tampil di kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia hingga kegagalan adik-adik Timnas U16 serta U19 tampil di Piala AFF U16 / U19 tentu menjadi pelajaran pahit yang tidak mudah untuk dilupakan. 

Admin Kompasiana kanal bola pun mencoba merangkum pandangan, gagasan serta opini Kompasioner dalam memandang masa depan sepakbola Indonesia paska pencabutan sanksi oleh FIFA. Sebuah kesempatan yang sayang untuk dilewatkan dengan tetap mengedepankan data dan fakta yang ada baik sebelum maupun sesudah sanksi dicabut oleh FIFA sebagaimana yang dituangkan dalam artikel admin Kompasiana kanal bola kemarin.

http://m.kompasiana.com/kompasiana/memandang-masa-depan-sepak-bola-indonesia_57352fc46423bd4005b572d9

Konflik yang berlangsung selama setahun paska munculnya pembekuan PSSI oleh Menpora RI memang menjadikan sepakbola Indonesia seperti katak dalam tempurung. Memiliki begitu banyak potensi yang hal tersebut pun diakui FIFA namun hanya ramai didalam saja dan kalau pun kedengaran hingga keluar adalah konflik kepentingan yang mengemuka. Jadi wajar apabila pencabutan sanksi Indonesia menjadi berkah tersendiri bagi publik sepakbola Indonesia termasuk juga PSSI serta Inter Milan. 

Kok Bisa INTER MILAN kebagian Berkah 

Perwakilan pemerintah Indonesia yang datang ke markas FIFA untuk bertemu sang presiden, Gianni Infantino adalah Erick Thohir yang notabene selain sebagai ketua KOI juga merupakan presiden dari klub seri A, Inter Milan. Tentunya sebagaimana yang diungkapkan dirinya bahwa salah satu misi yang diemban selain bagaimana sanksi FIFA bisa dicabut adalah rencana klubnya untuk tur pra musim ke Indonesia pada pertengahan tahun ini. 

Seharusnya Mauro Icardi dkk direncanakan datang ke Indonesia pada pertengah 2015 kemarin namun konflik dan sanksi FIFA membuat Inter Milan harus membatalkan rencana kunjungannya ke Indonesia karena status yang diasingkan dari laga internasional FIFA. Sehingga keberhasilan negoisasi baik dilevel nasional maupun internasional dengan FIFA dengan sendirinya bisa membuka jalan untuk pencabutan sanksi tersebut.    

"Kebetulan kemarin dapat tugas dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah di sepak bola Indonesia. Selain agar timnas bisa main lagi di pertandingan internasional, tujuan lainnya supaya Inter Milan bisa datang ke Indonesia," kata Erick Thohir saat memberikan sambutan dalam acara gathering akhir musim seri A dengan ICI (Inter Club Indonesia).     

"Saya tidak bohong, 30 Juli 2015 tahun lalu semestinya Inter Milan bertanding melawan Manchester City di Jakarta. Tapi karena Indonesia masih disanksi FIFA akhirnya tidak bisa," tutur Erick Thohir sebagimana dilansir harian Top Skor tentang beberapa klub yang tertarik berkunjung ke Indonesia untuk melakoni tur pra musim.     

Berkah Pencabutan Sanksi Indonesia 

Bicara Timnas jelas sanksi FIFA memang membuat Timnas tidak bisa tampil dan harus menunggu hingga 2019 hanya untuk kembali merasakan laga internasional bergengsi dilevel senior yakni Pra Piala Dunia 2022 Qatar dan Pra Piala Asia 2023. Sesuatu yang menyesakkan tentunya bagi pecinta Timnas Indonesia di semua level walau alasan pemerintah karena tidak ingin melihat Timnas kalah melulu dan ranking makin turun. Sebuah alasan yang debatable tentunya tergantung dari sisi mana memandangnya. 

Setidaknya pembekuan PSSI memberikan peluang untuk perbaikan sebagaimana yang dimaui pemerintah dalam hal tata kelola terutama adalah kompetisi sepakbola nasional yang tentunya memiliki banyak aspek yang harus dibenahi mulai dari legalitas yakni badan hukum sebuah klub hingga urusan pajak kepada pemerintah. Namun yang tidak tersentuh adalah soal infrastruktur berupa lapangan sepakbola atau stadion yang refresentatif yang perlu dicarikan solusi kedepannya agar minimal standar stadion di Indonesia menyerupai Jepang misalnya. 

Berkah sanksi bisa jadi karena pemerintah sudah melihat adanya itikad baik dari stake holder sepakbola nasional mulai dari menganggap negara itu ada (bagaimana menyesuaikan statuta FIFA dengan UU positif negeri ini). Kemudian perbaikan pelan-pelan soal regulasi yang berkaitan dengan pajak, izin imigrasi dan lain-lainnya yang tentunya mulai disentuh yang memerlukan koordinasi lebih baik kedepannya antara PSSI dengan pihak terkait. 

Selain itu tentunya adalah pemain selaku pelaku sepakbola aktif dilapangan hijau diharapkan memiliki daya tawar dengan pihak klub terutama dalam pemenuhan haknya karena mulai diberlakukannya aturan yang ketat (sebenarnya sudah pernah coba diusung saat PT. Liga namun kondisi dilapangan tetap pemain kerap menjadi korban). Selain hak klub sebagai peserta kompetisi pun mulai diakomodir oleh operator kompetisi walau masih harus dibuktikan digelaran Torabika Soccer Championship 2016 yang sedang berlangsung. 

Publik sepakbola nasional tentunya berharap konflik antara Pengurus PSSI dan Pemerintah dalam hal ini Kemenpora RI serta turunannya tidak terjadi dikemudian hari. Sehingga perlu bagaimana PSSI dan Pemerintah saling bersinergi dalam aturan FIFA selama tidak melanggar hukum positif di Indonesia dalam hal ini UU keolahragaan. Akankah PSSI dan Pemerintah bisa melakukannya ?hanya waktu yang bisa menjawab.    

Jangan sampai pencabutan sanksi FIFA bagi Indonesia bukan menjadi BERKAH tapi malah MUSIBAH .. capeknya tuch disini .. hikhikhik!

Salam Sepakbola Nasional,
Wefi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun