Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dzikrul Ghafilin, Mengingatkan di Saat Lupa...

1 Maret 2014   16:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dzikrul Ghofilin, Pengingat di saat LUPA

“Man Syagholahul qur’ana an dzikry wa mas’alafy a’thoituhu atoholama u’tthiyes sa-ilin. Sing sopo ninggal kegiatan ibadah wiritan, ninggal acara thoriqot kerono Al-Qur’an, karo Allah bakal diparingi opo sing diparingine marang wong-wong sholichin singpodo dung lan nangis. Lho Robi ! Lho omong kulo niki omonge mursyid tunggal penanggung jawab Dizkrul Ghofilin. Nopo maleh namun Dzikrul Ghafilin. Sing sopo ninggal kegiatan ibadah wiritan, kegiatan ibadah nopo mawon, niku dzikir, niku shalawat atasane kerono Al-Qur’an. Allah bakal maringi opo sing disuwun karo sholichin-sholichin sing podo nangis ning Allah, malah panjenengan dipunnjuli Al-Qur’an,” itulah cuplikan pidato Kyai Hamim Djazuli yang lebih dikenal dengan Gus MIEK, mengenai Dzikrul Ghafilin.

Sebagai anak yang dibesarkan di lingkungan Nahdliyin saat kecil, sebelum akhirnya hijrah ikut kedua orang tua ke Jakarta tahun 1983 tentunya penulis mengenal akan Dzikrul Ghafilin. Dzikrul Ghafilin sendiri diajarkan oleh Bapak yang memang cukup kaya akan didikan kitab kuning dari Kyai di Kampung, walau tidak mendapat ijazah tetapi saya masih mengikuti kegiatan Dzikrul Ghafilin apabila sedang pulang kampung (Kamis malam) karena ditempat penulis belum melihat kegiatan Dzikrul Ghafilin diadakan.

Tentang Dzikrul Ghafilin ..

Nama Dzikrul Ghafilin diambil dari Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 172 dan 205.

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (QS. Al-A’raf : 172)

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai (QS. Al-A’raf : 205)

Ada tiga orang Kyai yang ikut merumuskan atau meramu bacaan dalam Dzikrul Ghafilin, yaitu KH. Abdul Hamid bin Abdullah (Pasuruan), KH. Achmad Siddiq (Jember) dan KH. Hamim Jazuli (Gus Miek, Kediri). Malah menurut Gus Miek ada tiga lagi tokoh yang memiliki andil dalam wirid Dizkrul Ghafilin yaitu Mbah Kiai Dalhar (Gunung Priung Muntilan magelang), Mbah Kiai Mundzir (Banjar Kidul Kediri) dan Mbah Kiai Hamid (Banjar Agung, Magelang).

Harapan KH. Achmad Siddiq, yang juga pernah menjadi Ro’is Aam PB NU berpasangan dengan Gus Dur sebagai Ketua Umum Tanfidziahnya tentang Dzikrul Ghafilin adalah menciptakan suasana religius untuk membentengi masyarakat dalam memasuki kehidupan modern. Karena Modernisasi menurut beliau cenderung membawa mudirrunisasi, yakni suatu proses yang mengarah kepada sesuatu yang memudharatkan sehingga pengembangan suasana religius merupakan kondisi yang harus mendapatkan prioritas.

Cara Dzikrul Ghafilin ..

Dzikrul Ghafilin identik dengan pembacaan Al-Fatihah sebanyak 100 kali, secara historis Kiai Achmad Siddiq mendapat ijazah dari Kiai Hamid untuk membaca Al-Fatihah 100 kali setiap hari pada tahun 1973. Kemudian oleh para kyai diatas dikembangkanlah Dzikrul Ghafilin dengan dipadukan bacaan lain untuk diwiridkan secara bersama-sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun