Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Berapa Sih Gaji Anggota Dewan di Jepang?

9 Juli 2016   09:04 Diperbarui: 9 Juli 2016   10:22 3829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Gubernur Tokyo dan skandal dana yang tertulis runtut di layar TV

Sebentar lagi Jepang akan mengadakan pesta demokrasi, ya pemilu dalam memilih wakil rakyat yang akan duduk dalam bangku parlemen. Namun, yang saya lihat kok adem ayem ya? Kata suami sih, masyarakat Jepang memang kurang minat dan tidak terlalu heboh kalau sudah berkaitan dengan politik. Dan saya pun merasakannya sendiri, karena memang semenjak tinggal di sini, kalau ngobrol dengan teman Jepang seumur umur belum pernah topiknya tentang  politik. Saya tahunya kalau Jepang akan pemilu itu adalah dari iklan TV, papan pengumuman yang nempelin muka-muka calon wakil di jalan-jalan serta mobil-mobil kampanye yang seliweran dengan speaker besar berkoar koar mengumandangkan visi misi calon-calonnya. 

Kampanye di Jepang sama sekali tidak mengganggu ketenangan masyarakat, karena tidak ada yang nempelin poster di tembok dan pohon-pohon, masang foto narsis segede gede gaban dengan gaya yang aneh-aneh atau kampanye dengan cara konvoi mobil di jalan besar yang kadang mengundang kemacetan lalu lintas. Kampanye di sini tenang, saking tenangnya kadang saya suka lihat yang kampanye itu berdiri di depan stasiun kereta dan hanya ditemani oleh beberapa orang yang membantunya. 

Beberapa hari yang lalu lihat suami baca koran mukanya waduh serius banget, sampe saat TV nyiarin berita olahraga baseball favoritnya tumbenan gak dilirik sedikitpun. Saya yang lihatnya jadi kepo berat haha ada apakah gerangan ini??

"Lagi baca apa sih pa? serius banget."

"Ohh..ini pengumuman gaji dan aset anggota DPR, wah wahh...kekayaan Watanabe Miki banyak juga dibandingkan dengan anggota yang lainnya?"

"Loh kok bisa pa?!"

"Ya bisa dong..kan dia pengusaha franchise rumah makan juga, ada banyak loh cabangnya di mana mana, makanya penghasilannya dari usaha lain bisa melebihi dari gajinya sendiri."

"Enak juga ya kalau pejabatnya sudah kaya dari "sono"-nya jadi dia bisa konsentrasi mikirkan rakyat dan bahkan mungkin juga membantu dari kantongnya sendiri, sayangnya di Indonesia banyak pejabat yang justru jadi wakil rakyat itu awalnya ingin memperkaya diri sendiri dulu apalagi kalau bisa sampai berapa periode, terus setelah meraup keuntungan ya lupa deh dia itu duduk  di sana sebagai wakil rakyat untuk apa. Banyak loh kejadian calon-calon daerah yang pada stress ketika gak terilih saat pemilu, kenapa stress? karena mereka jor-joran bahkan mungkin ada yang sampe jual rumah, mobil atau sawah demi bela belain agar terpilih sebagai wakil rakyat, tapi saat mereka gagal pada stress deh bahkan jadi gila. Kenapa bisa begitu? karena memang niatnya sudah gak tulus, wong jadi wakil rakyat kok mikir balik modal. Udah ah pa mau cuci piring dulu, gemes saya kalau melihat kelakuan para wakil rakyat di Indonesia yang banyakan nyelenehnya."

Di Jepang sangat strict sekali saat seseorang di daulat atau mengajukan dirinya sendiri sebagai pemimpin. Bukan hanya di cek oleh badan hukum saja loh, tapi dari masyarakat pun di monitoring secara ketat gerak geriknya, dalam hal ini para wartawan media cetak dan elektronik serta rakyatnya sendiri. 

Walau Jepang tidak sepanas Indonesia menjelang pemilu namun banyak mata yang mengintai setiap calon-calon wakil rakyat ini karena masyarakat tidak ingin kecolongan memilih wakil rakyat yang ternyata hanya ingin mencuri atau korupsi uang negara saja. Dan kalau itu sampai terjadi, wahh bener-bener tindakan yang tak termaafkan dan siap untuk di kecam seumur hidup.

Ya, orang Jepang sangat sadis kalau sudah berurusan dengan penyelewengan uang negara. Saya sudah lihat kenyataannya di sini dimana masyarakat Jepang akan terus memantau orang-orang yang nyeleneh dan menyalahi aturan akan dibuka dan dikupas tuntas habis habisan sampai tak berkutik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun