Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Petani Jepang Kok Bisa Makmur?

22 April 2015   04:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:49 2609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_379535" align="aligncenter" width="500" caption="Beras yang dijual di supermarket adalah beras lokal dengan berbagai merk unggulan dari tiap daerah"][/caption]

Kalau sedang belanja di supermarket, kadang saya suka perhatikan orang-orang sini saat mereka membeli beras. Sudah dibolak-balik bungkusan berasnya terus dibaca-baca lagi itu tulisannya sampe serius banget mukanya. Dulu sih sempet heran mikir duile segitunya banget, tapi sekarang ternyata saya jadi ngelakuin juga kaya mereka, walo yang pertama saya lihat kalo beli beras ya harganya dulu yang dicari, kalo pas di dompet, baru baca-baca keterangannya.

Orang Jepang sama kaya orang kita, makanan pokoknya nasi. Suami saya persis kaya bapak saya, kalo belum masuk nasi itu namanya belum makan, belum nendang di perut katanya. Padahal kan roti atau kentang, ubi pun juga mengandung karbohidrat ya, bisa mengenyangkan, tapi kok yao ini pada tetep keukeuh sumekeh sekalinya nasi ya tetep nasi, yo wes turutin aja daripada benjol wkwk....

Nasi di Jepang termasuk dalam varietas Japonica rice, bentuknya bulet-bulet, kalo dimasak lengket dan empuk (nasi pulen), makanya pas banget kalo dibuat jadi Onigiri atau nasi kepel ala Jepang yang diisi oleh tuna, salmon flake, buah plum, kombu (rumput laut), dsb. Tapi sayangnya beras jenis ini kalo dibuat nasi goreng itu jadinya blenyek, nah lihat di TV sini cara ngatasinya adalah dengan diaduk oleh kocokan telur! Dan jreeeng itu nasinya bener-bener jadi gebyar misah satu-satu.

Suami termasuk yang paling teramat super bawel sejagat kalo sudah ngomongin per-NASI-an. Kalau ditanya kenapa dia konsen banget kalau sudah suka satu brand beras, gak bisa ke lain hati. Trus kalau kita ngotot yang ada penjelasan dia suka panjang kali lebar alias bikin ngantuk. Pertama pindah ke Jepang, saya diajak kaya tur keliling supermarket sambil suami menjelaskan berbagai macam bahan makanan jepang untuk makanan kita sehari-hari nantinya, dan salah satunya cara milih beras.

Di supermarket Jepang, beras itu dijual dalam kemasan plastik atau ada juga yang kantong kertas, dalam takaran kiloan. Biasanya sih 1 kilo, 2 kilo, 5 kilo dan 10 kilo/per bag. Saya kalau beli beras pertama yang saya lirik adalah tentu saja harganya, karena menurut saya walau harga beras paling murmer sekalipun, itu rasanya tetep enak dan nasinya pulen, jadi ya ga usah cari yang mahal-mahal dengan grade paling wahid.

Lah emang apa aja sih yang dilihat orang Jepang saat mereka membeli beras?

Asal Beras

Di Jepang setiap daerah mempunyai beras unggulan tersendiri. Nah, beras unggulan dari setiap daerah ini biasanya mempunyai nama brand sendiri. Jadi kalau kita menyebut suatu nama brand beras, masyarakat Jepang sudah bisa menebak kalau beras itu asalnya dari mana. Wuih hebat ya. Beras yang paling uenak adalah brand Koshihikari dari Niigata prefecture. Kenapa beras ini enak? Karena daerah ini adalah daerah pegunungan dengan banyak mata airnya. Sumber irigasinya pun dialiri oleh air sungai yang sangat jernih dan bersih. Makanya gak heran, beras koshihikari dari Niigata ini adalah beras super dan bisa ditebak kalau harganya juga paling mahal.

Kondisi Beras

Nah ini penting banget untuk kita lihat dalam kemasannya. Karena bisa menentukan juga harga berasnya. Kondisi beras di Jepang itu ada dua, beras shinmai dan beras komai. Beras shinmai adalah beras hasil baru panen. Kita bisa menyadarinya saat lihat kemasan di mana tercantum kalau produksi beras dengan masa panennya itu dalam tahun yang sama. Keadaan iklim di sini membuat negara ini harus berpuas diri hanya bisa menikmati acara panen padinya sekali dalam setahun (lebih hebat Indonesia, panen bisa berkali-kali) dan biasanya masa panen itu sekitar bulan September/Oktober.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun