Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Punya Urusan Apa Pelaku Menghabisi Wayan Mirna Salihin?

29 Januari 2016   23:57 Diperbarui: 30 Januari 2016   01:28 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Masih ingat serial televisi The X-Files? Serial ciptaan Chris Carter yang mengisahkan sepak terjang sepasang agen FBI, yaitu Fox Mulder dan Dana Scully yang menyelidiki kasus-kasus yang tidak terpecahkan. Namun, tulisan ini, bukan untuk mengulas serial televisi terkenal di Amerika Serikat ini, yang diyakini bersifat sience fiction. Saya hanya meminjam kata X-Files untuk mewakili sejumlah klipingan media massa yang bertebaran terkait kematian misterius seorang perempuan muda, Wayan Mirna Salihin di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, yang bertahan kurang lebih hingga tiga pekan ini, menjadi sorotan publik. 

Menurut amatan melalui media massa yang beredar, ada beberapa catatan:

  1. Sosok Hani di mata publik, belum jelas, misterius dan sejak kapan Hani berteman dengan Mirna.
  2. Pelaku pembubuh sianida diduga psikopat.
  3. Jessica depresi akibat pemberitaan media dan tampak tenang usai menjalani pemeriksaan. Pra-rekonstruksi di Olivier Cafe, Jessica tidak banyak berbicara. Ia lebih memperhatikan Hani dalam menjelaskan kondisi Mirna usai minum kopi. Pada pemeriksaan pertama tersebut, Jessica masuk dengan senyum. Ia sempat melambaikan tangan saat namanya dipanggil. Usai pemeriksaan, sikapnya juga tak jauh berbeda. Jessica tampak tersenyum setelah delapan jam diperiksa. Ia tak mau menanggapi banyak pertanyaan usai pemeriksaan pertama. Pada pemeriksaan kedua, Jessica mulai bersuara banyak. Ia menanggapi tentang sanksi sosial yang diterima dirinya dan nama baiknya yang merasa dicemarkan dalam kasus kematian Mirna.
  4. Hani tampak panik, dua kali diperiksa karena keterangan yang berbeda-beda. Pra-rekonstruksi di Olivier Cafe, berada di sisi kanan Mirna, Hani tampak menjelaskan bagaimana Mirna merasakan kopinya berbau tak sedap hingga akhirnya sahabatnya tersebut kejang-kejang dan mengeluarkan busa usai meminum kopi Vietnam. Hani juga berusaha untuk menelepon suami Mirna terkait kondisi istrinya. Kondisi tersebut kemudian disebut oleh polisi sebagai kepanikan.
  5. Terkait suami Mirna, Jessica mengaku sudah mengenal Arief Soemarko suami Mirna sejak mereka masih berpacaran berada di Australia. Sekedar kenal, tetapi bukan teman. Jessica mengaku jarang bertemu Arief. Pertemuannya dengan Arief selalu bersama Mirna. Sebelum ngopi bersama Mirna dan Hani, Jessica pernah nongkrong besama Arief dan Jessica di Jakarta. 
  6. Arif Soemarko suami Wayan Mirna Salihin (27) memilih bungkam. Arif Soemarko ditemani saudara kembar Mirna, Sandy usai pemeriksaan penyidik.
  7. Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencekal Jessica ke luar negeri terhitung efektif hingga 26 Juni 2016. Surat pencekalan Nomor R/541/I/2016/DATRO tertanggal 26 Januari 2016 yang berlaku selama enam bulan.
  8. Hindari wartawan, Jessica tinggal di hotel.
  9. Penyidik memanggil kembali 7 orang saksi, di antaranya 3 pegawai Olivier untuk melengkapi alat bukti kasus Mirna. 

Dari kesembilan catatan diatas, yang sudah diketahui publik melalui media massa. Ada pertanyaan yang mengganjal, punya urusan apa pelaku menghabisi Wayan Mirna Salihin? Artinya, penyebab kematian sudah diketahui, adalah sianida. Yang belum diketahui ialah cara kematian (manner of death). Cara kematian itu dapat secara wajar karena penyakit, bisa kecelakaan karena terhirup akibat pencemaran, dan bisa juga pembunuhan (homicide). Sebelumnya, pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto, mengutarakan keheranannya karena Mirna tewas sedangkan Hani tak tewas. 

“Setelah Mirna minum seteguk, Mirna bilang kopinya enggak enak. Hani enggak percaya, dia cium kopinya lalu minum seteguk juga. Setelah Hani mencicipi, mereka ngobrol dan masih sempat pesan makanan. Tahu-tahu Mirna menyuruh Jessica minta air karena tenggorokannya kering. Air belum datang, Mirna ambruk,” kata Yudi. Namun, Polda Metro Jaya membantah ucapan pengacara Jessica yang menyebut sahabat Mirna lainnya, Hani, ikut meminum es kopi Vietnamese pesanan Mirna. “Hani itu cicip-cicip seperti satu saksi lain, yakni karyawan kafe, yang menaruh setetes kopi di lidahnya lalu kebas. Nah, Hani persis seperti itu,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti usai pemeriksaan maraton delapan jam terhadap Jessica. 

Kejanggalan lain atas kematian misterius seorang perempuan muda, Wayan Mirna Salihin di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat terlihat dari penjelasan tentang bagaimana sianida itu bisa masuk di gelas kopi Mirna. Bagaimana pelaku dapat memperoleh bahan racun itu? Pasalnya, peredaran bahan kimia berbahaya di masyarakat sudah berusaha dibatasi oleh pemerintah. 

Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah apa latar belakang diduga pembunuhan berencana itu? Penelusuran atas buku tentang keracunan pada kasus-kasus kriminal. Terbagi tiga tempat kejadian perkara, yakni perencanaan, eksekusi, dan saat korban tewas. Saat itu, seperti dilansir media massa, kronologi pertemuan Mirna dengan sahabat-sahabatnya, versi Jessica melalui kuasa hukumnya, Yudi Wibowo Sukinto menyatakan pertemuan antara kliennya dengan mendiang Wayan Mirna Salihin di Olivier Cafe, Grand Indonesia Mall, Jakarta, telah direncanakan sebelumnya. Yudi mengatakan, Jessica mengaku, selain Hani dan Mirna, ada satu orang lagi yang seharusnya ikut dalam pertemuan tersebut.

Namun, karena alasan sedang bekerja, orang tersebut tidak jadi ikut bertemu dengan dirinya dan Mirna. Lebih lanjut, dalam pembicaan di Whatsapp, sejumlah lokasi pertemuan sempat ditawarkan oleh Mirna. Yudi mengungkapkan, Jessica yang telah tinggal lama di Australia mengaku sama sekali tidak mengetahui kafe yang nyaman untuk bertemu. Dalam perbincangan di Whatsapp, Yudi juga mengaku bahwa Jessica sempat bertanya soal minuman yang mau diminum oleh Mirna.

 Yudi membenarkan bahwa kliennya datang lebih awal ketimbang Mirna dan Hani. Namun, saat itu Jessica hanya memesan tempat di Olivier Cafe dan kemudian memilih untuk berjalan-jalan di dalam mal dan membeli kado untuk Mirna, sembari menunggu Mirna dan Hani tiba. Setelah selesai mendapatkan kado untuk Mirna, Jessica kemudian turun menuju Olivier Cafe untuk menunggu Mirna dan Hani. Jessica yang mengaku sempat ditraktir Mirna, kemudian memesankan minuman untuk Mirna dan Hani, serta langsung membayar pesanan tersebut. Yudi menyampaikan alasan Jessica membayar minuman Mirna dan Hani lantaran merasa ingin mentraktir Mirna.

Sebabnya, sejak pertemanan keduanya terjadi, Jessica dan Mirna selalu berebut untuk membayar makanan atau minuman yang dipesan ketika berada di suatu tempat. Yudi pun mengatakan bahwa yang menyajikan minuman dan memilihkan tempat bukanlah Jessica. Saat itu Jessica hanya duduk sambil menunggu kedatangan Mirna dan Hani di meja yang dipilihkan pelayan. Setibanya Mirna dan Hani di Olivier Cafe, Jessica langsung bercengkrama seperti biasa. Hingga akhirnya Mirna merasakan sakit usai meminum kopi yang dipesannya tersebut dan dinyatakan meninggal di rumah sakit. 

Dari kronologis versi Jessica ini, dan harus dapat diungkap dalam pengadilan. Meski memang masih mengandung tanda tanya. Punya urusan apa pembunuh berencana menghabisi Wayan Mirna Salihin?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun