Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

'Perang Intelektual' Antara Edi Dermawan Salihin dan Yudi Wibowo Sukinto, Pengacara Jessica Kumala Wongso

5 Februari 2016   01:29 Diperbarui: 5 Februari 2016   01:58 6157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepolisian Daerah Metro Jaya masih fokus pada penguatan alat bukti dalam kematian misterius seorang perempuan muda, Wayan Mirna Salihin di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Jessica Kumala Wongso telah ditetapkan sebagai tersangka. Seperti dilansir media massa, hari Rabu (3/2). Polisi menggeledah rumah Jessica Kumala Wongso untuk mencari bukti, sejumlah barang kembali dibawa dari rumah Jessica Kumala Wongso, misalnya satu laptop, ponsel warna silver milik ayah Jessica, satu CPU warna hitam milik pengacara Jessica, Yudi Wibowo, yang juga masih berkeluarga dengan Jessica, satu speaker, dan satu gumpalan kertas atau tisu. 

Selama dua jam, polisi membidik kamar, dapur, gudang, garasi, dan kamar cuci, di lantai 1. Kemudian, lantai 2, yang digeledah adalah kamar Jessica Kumala Wongso, kamar kakak Jessica, serta gudang. Hari itu juga, Hany kembali diperiksa polisi selama 11 jam 47 pertanyaan polisi. Menyusul, Arief Soemarko dan Sandy Salihin -suami serta saudari kembar Wayan Mirna Salihin turut diperiksa. Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengaku mendapat informasi penting dari Australian Federal Police (AFP).

"Kami sudah diberikan informasi (oleh AFP), dan sudah cukup signifikan bagi penyidik untuk menguatkan alat bukti," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/1). Materi penyidikan yang disampaikan AFP kepada Polda Metro Jaya, menurut Iqbal, ialah soal latar belakang kehidupan Mirna dan sahabatnya, Jessica Kumala Wongso yang kini menjadi tersangka pembunuh Mirna.

Bahkan, media massa mulai menggali siapa ayah Jessica Kumala Wongso? Terutama, ayah Wayan Mirna Salihin. Seperti yang telah beredar ditengah masyarakat,

  1. Ayah Jessica Kumala Wongso, Winardi Wongso merupakan pengusaha pabrik plastik dan memiliki tempat tinggal di Australia. 
  2. Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Dermawan Salihin juga merupakan pengusaha. Ia pernah tinggal di Jerman dan Singapura. Dalam acara Indonesia Lawyers Club, TVOne, Selasa (2/2). Edi Dermawan Salihin mengakui memiliki sekiar 6 ribu karyawan pada perusahannya.
  3. Ayah Wayan Mirna Salihin, soal mobil yang dikendarai Wayan Mirna Salihin, Range Rover Evoque
  4. Edi Dermawan Salihin  memilik sejumlah perusahaan, antara lain perusahaan jasa ekspedisi bernama PT Fajar Indah Cakra Cemerlang, beralamat di bilangan Jalan Petojo Enclek, Jakarta Pusat.
  5. Kakak kandung Edi Dermawan Salihin, Roosnianti Salihin merupakan Wakil Presiden Direktur Bank Panin sejak tahun Juni 1997

Namun, ditengah gencarnya kepolisian fokus pada penguatan alat bukti dalam kematian misterius seorang perempuan muda, Wayan Mirna Salihin di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Kembali, nama Badan Intelijen Negara (BIN) muncul di tengah publik, setelah beredarnya SK Anggota DISK BIN Banyu Biru Djarot, Yudi Wibowo Sukinto, yang juga sepupu Jessica Kumala Wongso, menuding Edi Dermawan Salihin sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN). Bahkan, Yudi Wibowo Sukinto membantah paman Jessica Kumala Wongso seorang anggota Badan Intelijen Negara (BIN). "Yang (anggota) BIN itu bapaknya Mirna. Tanya saja kalau nggak percaya. Dia kan ngakunya pengusaha, pengusaha kan bisa apa saja," kata Yudi di Jakarta, Rabu (3/2).

Tercatat, sejak Edi Dermawan Salihin dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (2/2). Ayah Wayan Mirna Salihin menjadi rujukan informasi para awak media. Lantaran, pernyataan Edi Darmawan Salihin yang membuka salah satu pesan di WhatsApp putrinya, Wayan Mirna Salihin, terkait keinginan Jessica Kumala Wongso meminta cium. "Saya tidak bisa jelaskan, karena itu materi penyidikan," ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Kamis (4/2). Menurut Iqbal, penyidik saat ini tengah membangun konstruksi penyidikan yang lengkap dan ilmiah. Jessica Kumala Wongso melalui kuasa hukumnya membantah pernah mengirimkan pesan mesra lewat WhatsApp ke Wayan Mirna Salihin.

Selain itu, Edi Dermawan Salihin juga mengungkapkan dua hari sebelum kematian Wayan Mirna Salihin, jika tanggal 4 Januari atau dua hari sebelum kejadian, Jessica Kumala Wongso, Wayan Mirna Salihin, Arief Soemarko (suami Mirna) sempat bertemu dan makan malam bersama. Mereka ditraktir istri Dermawan (ibu mirna) di sebuah restoran Korean Food di Kelapa Gading. Bahkan, ayah Wayan Mirna Salihin mengatakan berdasarkan pengakuan penjaga kafe kepadanya. Jessica Kumala Wongso melakukan observasi di Olivier Cafe di hari yang sama. Edi Dermawan Salihin juga menyebut bahwa suami Wayan Mirna Salihin, Arief Soemarko, juga mengatakan kepadanya bahwa Mirna takut bertemu Jessica, sebab Jessica aneh. Mirna bahkan minta diantar Arief ke Grand Indonesia, tempat Kafe Olivier berada. 

Pengacara tersangka dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso (27), Yudi Wibowo Sukinto pada Rabu (3/2), mengatakan, Jessica lolos uji kebongan atau lie detector. Menurut Yudi, hal ini membuktikan jika Jessica tidak membunuh Mirna. Terkait, apakah statement Jessica lolos dari lie detector itu adalah pernyataan polisi atau bukan. Yudi Wibowo Sukinto mengatakan informasi Jessica lolos dalam pemeriksaan lie detector dari polisi. 

Sebelumnya, pihak kepolisian menyatakan kasus kematian misterius seorang perempuan muda, Wayan Mirna Salihin di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, usai menyeruput es kopi tercampur sianida merupakan perang intelektual antara penyidik dan pengacara sehingga tidak bisa membeberkan materi penyidikan kepada umum.

Namun, beberapa hari ini, publik disuguhi menu 'perang intelektual' terjadi antara Edi Dermawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin dan Yudi Wibowo Sukinto, pengacara, yang juga sepupu Jessica Kumala Wongso.

Kita tunggu di meja hijau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun