Mohon tunggu...
Max Webe
Max Webe Mohon Tunggu... Penulis - yesterday afternoon writer, working for my country, a reader, any views of my kompasiana are personal

"There is so much weariness and disappointment in travel that people have to open up – in railway trains, over a fire, on the decks of steamers, and in the palm courts of hotels on a rainy day. They have to pass the time somehow, and they can pass it only with themselves. Like the characters in Chekhov they have no reserves – you learn the most intimate secrets. You get an impression of a world peopled by eccentrics, of odd professions, almost incredible stupidities, and, to balance them, amazing endurances." — Graham Greene, The Lawless Roads (1939)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Bisa Hidup Lebih Cerdas di Masa Pandemi

7 Januari 2022   08:10 Diperbarui: 7 Januari 2022   08:12 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksin dosis pertama dan kedua Covid-19 buatan Moderna. (SHUTTERSTOCK/OASISAMUEL)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan program vaksinasi booster COVID-19 akan dimulai pada 12 Januari 2022. Sasarannya yakni orang dewasa minimal berumur 18 tahun. 

"Program vaksinasi booster sudah diputuskan oleh Bapak Presiden akan jalan tanggal 12 Januari ini diberikan ke golongan dewasa di atas 18 tahun sesuai dengan rekomendasi WHO," kata Budi usai rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/1/2022). 

Budi menuturkan, pelaksanaan vaksinasi booster COVID-19 di daerah hanya dibolehkan jika kabupaten atau kota sudah memenuhi kriteria setidaknya 70 persen warga sudah menjalani dosis vaksin tahap 1 dan 60 persen sudah masuk tahap dosis kedua. "Jadi sampai sekarang ada 244 kabupaten kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut," kata Budi.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan Jokowi menginstruksikan tidak hanya ketiga vaksin yang sudah ada. Jokowi ingin vaksin-vaksin yang dikembangkan oleh BUMN dan swasta ikut dimasukkan sebagai bagian program vaksin booster. Airlangga pun menyebut vaksin Nusantara masuk dalam daftar vaksin booster arahan Jokowi. 

Airlangga Hartarto juga mengungkapkan deretan vaksin yang akan dipakai sebagai vaksin booster Covid-19 untuk masyarakat Indonesia. Hal ini menyusul rencana pemerintah yang menambah dosis vaksinasi untuk booster pada tahun 2022. Dia menyebut, beberapa merek vaksin masih diteliti oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

"Sedang dilakukan kajian dosis ketiga dari beberapa produsen antara lain Pfizer, Sinovac, Astrazeneca sedang berproses di BPOM," kata Airlangga.

Mantan menteri perindustrian ini menyatakan, beberapa vaksin buatan dalam negeri juga dipertimbangkan menjadi vaksin booster sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo. Beberapa vaksin tersebut, ialah vaksin merah putih, vaksin yang dikembangkan oleh BUMN dan Baylor College of Medicine AS, serta vaksin kerja sama dalam negeri termasuk kerja sama Universitas Airlangga dengan Biotis Pharmaceutical, Kalbe Farma dengan Genexine dan vaksin nusantara.

Vaksin Nusantara merupakan salah satu vaksin kontroversial yang dikembangkan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Vaksin ini mendapat kritik dari BPOM karena vaksin tersebut justru dibuat dengan mayoritas peneliti asing dari perusahaan AVITA, sebuah perusahaan di Amerika. 

Kehadiran vaksin ini sempat memicu konflik karena BPOM disebut tidak pro produk dalam negeri oleh DPR. Meski dikritik BPOM tidak memenuhi syarat Cara Pengolahan Yang Baik dan Praktik Laboratorium yang Baik (CPOB), proyek obat ini tetap berjalan, bahkan sempat didukung oleh TNI AD yang waktu itu dipimpin Andika Perkasa yang kini menjadi Panglima TNI. Beberapa anggota DPR dan tokoh pemerintah akhirnya ikut divaksin dengan Vaksin Nusantara padahal sudah mendapat dua dosis vaksin.

Hampir dua tahun memasuki pandemi, jelas bahwa krisis pandemi tidak akan hilang dalam waktu dekat. Lonjakan akan terjadi, varian akan muncul dan strategi mitigasi perlu dikembangkan. 

Namun terlalu banyak orang masih lumpuh dengan keraguan dan ketakutan atas setiap ketidakpastian baru, karena kepercayaan pada pemerintah dan lembaga lain untuk mengelola krisis ini berkisar dari goyah hingga tidak ada sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun