Mohon tunggu...
Dede Rusmana
Dede Rusmana Mohon Tunggu... Penulis - Sedang belajar menulis.

Satu dari 250 juta manusia yang diberi kesempatan hidup. Suka menulis di berbagai platform. Penggemar Harry Potter dan Taylor Swift. penaku28@gmail.com 📧

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Curhatan Teman dan 10 Lagu Inspiratif untuk Hidupkan Hatimu

8 Juli 2018   11:34 Diperbarui: 8 Juli 2018   12:01 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada sore beberapa hari yang lalu. Waktu itu beberapa menit menjelang adzan magrib. Aku dikejutkan dengan pesan yang dikirimkan oleh seorang teman, ia bilang dirinya tengah depresi sampai membuatnya malas makan, susah tidur, dan bingung harus berbuat apa. 

Karena aku kaget dan berhubung sudah adzan magrib, akhirnya aku menyuruhnya untuk munghubungiku kembali selepas adzan magrib.

Tak sampai setengah jam ia munghubungiku lantas mulai bercerita. Rupanya ia sedang patah hati.  Masalah asmara. Ia bercerita lebih lanjut bagaimana dia bisa patah hati sampai-sampai membuatnya depresi. Jadi temanku itu punya seorang teman dekat, tapi orang tuanya teman dekatnya temanku itu tidak merestui hubungan mereka karena suatu perbedaan.

Aku tidak tahu harus menjawab apa. Nyatanya aku tak pernah mengalami masalah asmara seperti yang ia alami. Akhirnya kubilang padanya kalau aku tidak akan membalas pesannya sampai dia menceritakan semuanya. Yang hanya bisa kulakukan hanyalah menjadi pendengar saja.

Ia menceritakan apa yang tengah dirasakannya. Sakit hati, kecewa, mati rasa, takut, dan sederet perasaan tak enak lainnya yang diakibatkan kenyataan pahit yang sulit diterimanya. Pada awalnya aku tak habis pikir, temanku yang satu ini, setahuku dia adalah orang yang rasional. Apalagi untuk urusan asmara. Ia tidak tampak serius dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis. 

Temanku adalah sosok yang pintar, bahkan aku ingat waktu kelas 10 seorang guru pernah mengatakan kalau ia salah satu yang paling dewasa di kelas. Rasanya sulit percaya saat ia bilang dirinya patah hati karena laki-laki. Tapi itulah yang mungkin memang sedang ia rasakan. Ternyata patah hati itu bisa dirasakan oleh siapa saja. Bahkan orang yang kita pandang sebagai sosok yang kuat pun. Itu mengajarkanku untuk tak menilai seseorang dari luarnya saja, karena kedalaman hati manusia tak mudah ditebak.

Akhirnya aku mengirimkan sebuah lagu pada temanku yang sedang patah hati itu. Kurasa Wherever You Will Go-nya Charlene Soraia cocok untuk menggambarkan perasaannya saat ini.

Keesokan harinya aku mendapatkan pesan dari temanku yang lain. Ia bilang akhir-akhir ini dirinya selalu minder, merasa rendah diri dan tidak pantas berteman dengan teman-temannya saat ini, karena ia merasa dirinya beda level dengan mereka. Kubilang diriku juga sering merasa demikian karena kurangnya mencintai diri sendiri dan terlalu membanding-bandingkannya dengan orang lain.

Temanku yang ini merasa minder karena status sosial teman-temannya, juga karena  keadaan keluarganya. AKu tidak akan menyebutnya sebagai broken home, hanya saja mungkin keluarganya tengah menghadapi beberapa masalah atau apa.  

Karenanya ia merasa tidak nyaman dengan lingkungan rumahnya. Ia menanyakan solusinya bagaimana. Kujawab yang kutahu, dan terakhir aku juga mengirimkannya sebuah lagu dari Meghan Trainor yang berjudul Close Your Eyes. Sebuah lagu agar kita mencintai diri sendiri.

Sebenarnya aku memberikan sebuah lagu atau musik kepada mereka karena aku tidak sepenuhnya merasakan apa yang mereka rasakan. Aku hanya berusaha memahami dan mengerti. Dan mungkin sebuah lagu dapat  lebih mengerti perasaan mereka, lebih bagus lagi kalau memotivasi mereka. Seperti kata para pakar  mendengarkan musik sangat membantu dalam mengatasi strees, dan bahkan berdampak pada managemen pengobatan gejala skizofrenia dan depresi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun