posisinya itu selalu yang salah, yang paling tidak bisa, yang paling buruk sifatnya, dan lain lain dan lain lain.
Yang bisa dan biasa mengeluarkan uneg2 dengan kata2 itu tidak selalu benar, yang bisa dan biasa vocal juga tidak selalu baik, yang diam pun tidak selalu buruk. mungkin yang diam itu lagi sibuk berbicara dengan dirinya sendiri, mungkin yang diam itu lebih suka berbagi dengan doanya, mungkin yang diam itu telah merasa cukup ketika ia menceritakan apa2 yg mengganjal itu didalam sujudnya, mungkin yang diam itu tidak mau merepotkan orang lain dengan urusannya.
atau mungkin si diam itu lebih suka di percaya, bahwa dia bisa melakukan nya sendiri.
mungkin juga dia diam karena dia lebih suka bermain2 dengan imajinasinya, cukup puas ketika semua nya sudah tertuang dengan tulisan,
Mungkin orang lebih suka diam itu karena dia merasa jika dia berbicara malah akan menyinggung orang lain.
Who knows...
Cuman tidak semua orang bisa menerima kediamannya, dan sering juga malah negative thinking dengan perilakunya.
dan parahnya lagi ketika si diam terpojokkan dia malah tidak malah tidak punya cukup kata 2 yang akan diucapkan untuk membela diri. Sehingga semua kesempatan habis oleh yang bisa dan biasa mengucapkan.
Mungkin perlu diketahui bahwa si diam itu tidak menuntut semua orang mengerti dia. Baginya, asal Tuhannya tau dan mengerti, itu sudah cukup. Mungkin juga kan dia tidak punya pikiran buruk tentang kalian, dia juga tidak iri pada apa2 yang kalian punya. Kepintaran, harta, kecantikan. mungkin dia diam karna dia sudah puas atas fisik yg telah dia punya.
Dari dulu selalu menyalahkan diri sendiri, hanya karna kurang bisa memverbalkan apa2 yang di rasakan dan di fikirkan dengan ucapan langsung. Malah mungkin lama lama dia akan matirasa dengan sekitarnya. Ngga tau deh...heheehh...