Mohon tunggu...
Wayudin
Wayudin Mohon Tunggu... Guru - Pengabdian tiada henti

Seorang guru SMP swasta di kota Medan,tertarik dengan fenomena kehidupan masyarakat dan tak ragu untuk menyuarakan pendapatnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bangkit dan Naik

21 Mei 2020   16:48 Diperbarui: 21 Mei 2020   16:56 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : sumsel.tribunnews.com 

Dua hari besar bagi bangsa Indonesia hadir berurutan di tahun ini. Ketika kemarin kita baru saja memperingati Hari Kebangkitan Nasional, maka hari ini, Kamis 21 Mei 2020 umat Kristen memperingati peristiwa naiknya Yesus Kristus atau Isa Almasih ke surga. 

Peristiwa naiknya Yesus ke surga sebelumnya juga diawali dengan kisah kebangkitanNya di hari ke-3 setelah kematianNya di kayu salib. Jika pada hari ini peristiwa kenaikanNya ke surga jatuh tepat setelah hari kebangkitan nasional kita, maka bisa jadi ini bukanlah suatu kebetulan semata.

Kita harus mengakui bahwa pada saat ini kondisi jiwa dan raga bangsa ini sedang lelah karena seluruh energi telah habis digunakan untuk memerangi pagebluk yang belum menunjukkan isyarat untuk segera berlalu. Masyarakat yang awalnya masih sanggup untuk berdiam diri di rumah mulai jengah dan ingin segera menghirup udara kebebasan dengan beraktivitas seperti sedia kala. Meskipun bahaya penularan masih mengintai, sepertinya keinginan untuk memperoleh kebebasan jauh lebih besar daripada kekuatiran akan tertular bila melanggar anjuran-anjuran pemerintah.

Terus berdiam diri di rumah tentu saja juga bukan solusi, namun melanggar anjuran untuk berkerumun dan berkeliaran juga tidak dapat dibenarkan. 

Sebagai jalan penengah, opsi berdamai dengan Covid-19 pun dicanangkan dan melahirkan aktivitas kehidupan yang disebut dengan kewajaran baru alias new normal. New normal ini sendiri memberikan suatu optimisme bahwa masyarakat akan dapat hidup berdamai dengan sang virus corona. 

Virus itu sendiri diyakini dalam waktu dekat belum akan musnah dari muka bumi, namun aktivitas kita tidak mungkin menunggu sampai vaksin ataupun obat penyembuh muncul sebagai dewa penyelamat karena dengan tetap menunggu dapat dipastikan bahwa aktivitas ekonomi, bukan hanya Indonesia melainkan juga seluruh dunia akan luluh lantak dan menimbulkan efek yang tak kalah dahsyat dengan perang dunia.

New normal harus dilakukan dengan tetap memerhatikan protokol-protokol kesehatan yang berlaku karena tanpa hal tersebut, virus akan kembali mendera dengan menimbulkan tsunami penularan yang mungkin jauh lebih dahsyat dari gelombang sebelumnya. Untuk menjalankan kehidupan baru berbasis new normal, kita harus terlebih dahulu bangkit dari keterpurukan kita. 

Dengan menunjukkan sikap terpuruk, secara tidak langsung kita telah mengakui bahwa bangsa ini telah kalah dan menyerah terhadap pandemi ini. Tidak ada satu hal pun yang akan diterima oleh orang yang kalah, melainkan hanya seorang pemenanglah yang akan dapat bertahan. 

Sebagian masyarakat terpuruk semangatnya melihat betapa sebagian masyarakat lainnya memiliki tabiat yang sulit untuk diatur dan cenderung melawan anjuran pemerintah. Maka jangan heran jika #IndonesiaTerserah pun berkumandang di jagat maya. Dengan pembiaran, kita tidak akan membawa bangsa ini ke manapun selain ke jurang penularan yang semakin masif.

Melalui peringatan Harkitnas kemarin, kiranya optimisme masyarakat kembali muncul sehingga bersama-sama kita memerangi pandemi ini dan kembali menggaungkan #IndonesiaBisa. 

Melalui peristiwa kenaikan Yesus ke surga yang diikuti dengan janji penyertaanNYa untuk selama-lamanya, kita tentunya juga harus meyakini bahwa Tuhan juga akan menyertai bangsa ini dalam perang melawan pandemi ini. hal yang harus kita lakukan adalah tetap berdoa disamping juga berusaha semaksimal mungkin untuk menghambat penularan. Bukankah Tuhan tidak pernah memberikan ujian yang melebihi kekuatan kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun