Lagu bisa menjadi teman diberbagai aktivitas. Bahkan ada setiap lagu mungkin memiliki kenangannya tersendiri bagi kita. Entah itu kenangan manis ataupun pahit. Saya akan berbagi lagu apa saja yang memiliki kenangan tersendiri bagi saya. Ada banyak lagu baik lagu indonesia maupun luar negeri, tapi kali ini saya hanya sebutkan lagu karya anak bangsa saja.
Pertama adalah lagu Mungkinkah dari Peterpan. Ini adalah lagu yang pertama kali saya pelajari saat bermain gitar. Kuncinya Em C G D. Kunci di lagu ini memiliki kunci yang mudah dipelajari untuk bermain gitar. Perpindahan jari tangan dari kunci Em ke C lalu ke G dan D tidak sulit.
Bagi orang yang baru belajar bermain gitar, jari-jari tangan akan terasa kaku untuk menekan dimana posisi yang tepat. Contoh kunci Em (E minor), hanya dua jari yang menekan senar gitar yaitu jari tengah dan jari manis di senar 4 dan 5, kolom ke 2. Saat pindah ke kunci C, jari manis pindah ke senar 5 kolom 3 dan jari tengah turun ke senar 4 kolom 2, ditambah jari telunjuk di senar 2 kolom 1.
Kemudian pindah lagi ke kunci G, jari manis naik ke senar 6 kolom 3 dan jari tengah naik ke senar 5 kolom 2, kemudian jari telunjuk tidak menekan senar, jari kelingkin menekan senar 1 di kolom 3. Saat pindah ke kunci D, telunjuk kembali menekan senar 3 kolom 2, jari tengah menekan senar 1 kolom 2 dan jari manis menekan senar 2 kolom 3. Lagu-lagu peterpan saat itu memang terkenal memiliki nada-nada yang “easy listening” dan chord-chord yang mudah dipelajari.
Kedua adalah lagu Kisah Kasih di Sekolah, ciptaan Obie Mesakh yang dipopulerkan oleh Chrisye. Lagu ini saya nyanyikan saat ujian praktek SMP. Persiapan hanya 1 jam sebelum ujian. Rencana sebelumnya adalah saya bermain suling. Karena suling adalah alat musik yang saya kuasai saat itu. Namun karena saya melihatnya terlalu biasa dan agak iri juga ada teman yang bermain gitar dan menyanyi, akhirnya saya duet dengan teman saya menyanyikan lagu ini.
Irama yang fals, kemudian adanya ketidakpasan antara genjrengan gitar dan suara terjadi. Dahi guru musik saya mengkerut. Mungkin kalau ada mas Anang saat itu, dia akan berkomentar, “kamu nyanyinya kejar-kejaran sama musik”. Mba Ocha melanjutkan “kamu mesti latihan lagi, banyak nada-nada yang sumbang.” Mas Dhani menimpal “udah kamu pulang aja.” Kesulitan lagu ini bagi saya adalah memencet kunci Bm (B minor) yang ada di dalam lagu. Saat itu saya baru 3 bulan belajar gitar dan baru lancar memainkan lagu-lagu peterpan.
Ketiga adalah lagu Terima Kasih Guruku. Lagu ini pernah saya mainkan saat kelas 2 SMA (XI). Kelas XI IPA 2 diberikan tugas oleh wakil kepala sekolah untuk memeriahkan upacara peringatan Hari Guru.
Protokoler membacakan susunan acara “saatnya menyanyikan lagu-lagu wajib”. Kami bersiap, saya bertugas memetik gitar bersama dua teman lainnya. Alunan nada gitar mulai berbunyi, teman-teman mulai bernyanyi. Saat salah satu teman mulai maju ke depan. Membacakan setiap larik puisi, terus bergantian, sambil maju memberikan bunga kepada para guru.
Saya lupa isi puisi itu seperti apa, namun peristiwa itu berhasil menyentuh hati para guru. Tanpa ada paksaan, mereka meneteskan air mata. Saat itu suasana penuh haru. Namun saya tersenyum, karena merasa penampilan ini berhasil menyentuh hati para guru.
Keempat adalah lagu Jauh Kau Pergi (Tinggal Kenangan). Lagu ini juga terkenal dengan sebutan lagu Gaby. Katanya lagu ini menceritakan tentang seorang perempuan yang jatuh cinta kepada laki-laki, kemudian karena suatu hal, perempuan ini meninggal dan arwahnya menyanyikan lagu ini sebagai ungkapan isi hatinya. Itu hanya salah satu versi yang saya tahu. Ada beberapa versi lain tentang lagu ini. Lagu ini sempat pula masuk ke jalur hukum karena menjadi perebutan hak cipta.
Kelima adalah lagu Sebuah Kisah Klasik dari Sheilan on 7. Lagu ini adalah lagu yang saya mainkan saat perpisahan SMA. Lagu ini bisa kita persepsikan mengisahkan tentang kisah klasik seseorang entah dengan teman, sahabat atau sepasang kekasih. Antara haru dan bahagia saat membawakan lagu ini karena kami yang telah bersama-sama selama tiga tahun, akan berpisah. Lagu ini memang cocok dibawakan saat momen-momen perpisahan.
