Mohon tunggu...
Wayan Suniasih
Wayan Suniasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa minim prestasi yang penuh dengan mimpi☀

Lampu yang terang Tidak dapat tidur terlelap Hati yang tak tenang Tak sanggup menahan gemerlap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Sekolahku

27 Oktober 2021   13:30 Diperbarui: 27 Oktober 2021   13:51 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"semangat wayan kamu pasti bisa" ucap pak budi memberiku semangat.

Aku pun hanya bisa menganggukkan kepala ku saking gugupnya.

 "Untuk peserta harap bersiap-siap dan dengarkan baik-baik  aba-aba" ucap panitia lomba memberi arahan.

Bersedia!... Siap!... Lari!

Aku berusaha untuk berlari sekencang mungkin tetapi aku merasa kaki ku ini terasa berat untuk melangkah dan terasa lama aku untuk mencapai finish. Setelah berapa detik aku bertarung dengan pikiranku aku akhirnya sampai finish walaupun aku bukan urutan pertama.

Selanjutnya kak dian untuk babak kedua lomba lari dengan barisan ketiga. Aba-aba pun sudah selesai di ucapkan oleh panitia. Aku melihat kak dian berjuang dengan gigih berlari dengan langkah kaki yang panjang dan cepat sehingga Kak dian  mendapatkan urutan pertama. Perlombaan selanjutnya adalah lompat jauh, dengan kesempatan lompat tiga kali. Hasil dari lompatan ku untuk lompatan paling jauh hanya 2.95 m dari tiga kesempatan lompat dan kak dian lompatan paling jauh 3,55 m sedangkan peserta dengan lompatan paling jauh 4 m dan selanjutnya adalah lomba tolak peluru dan aku tetap tidak masuk tiga besar.

"Dian kamu hebat dapat juara 3" ucap budi dengan raut wajah senang.

"Beneran ini pak saya dapat juara 3?" tanya dian untuk memperjelas.

"iyaa beneran masa bapak bohong" sahut pak budi.

"selamat ya kak dian" ucapku memberi selamat.

"iya terimakasih wayan" sahut kak dian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun