Mohon tunggu...
Wayan Suniasih
Wayan Suniasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa minim prestasi yang penuh dengan mimpi☀

Lampu yang terang Tidak dapat tidur terlelap Hati yang tak tenang Tak sanggup menahan gemerlap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Sekolahku

27 Oktober 2021   13:30 Diperbarui: 27 Oktober 2021   13:51 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"iyaa kumaafkan, ayo dah kita berangkat kelapangan sekarang sudah telat nih" ucap susan sambil mengernyit geli.

Pada saat perlombaan susan menang menjadi juara pertama lari putri. Aku pun sangat senang melihat sahabatku menjadi juara. Tiba-tiba aku memiliki perasaan iri terhadap sahabatku karena guru-guru dan teman-temanku sangat senang dan bangga atas kemenangannya selain itu susan juga sangat percaya diri pada saat perlombaan tadi apalagi di tonton banyak murid-murid. Berbanding terbalik dengan diriku yang memiliki kepribadian pemalu dan takut berinteraksi terhadap orang banyak. Aku pun dengan segera menghilangkan sifat buruk ini dengan cara berdoa "Tuhan semoga kelak nanti aku bisa menjadi anak yang berprestasi" doa ku dalam hati.

Setelah beberapa bulan kemudian aku dinyatakan lulus Dari sekolah dasar, aku dan susan segera mendaftar ke jenjang lebih lanjut yaitu SMP. Setelah melewati masa orientasi siswa(MOS) selama tiga hari, dihari terakhir MOS adalah pembagian kelas dan ternyata aku dan susan sekelas, kami pun sangat senang sekali karena kami tidak berpisah walaupun hanya beda kelas. Dihari pertama sekolah kami mengisi formulir tentang ekskul ekskul apa saja yang ingin di ikuti. Aku dan susan memilih ekskul voli, Yang diadakan seminggu dua kali di hari selasa dan kamis pada waktu jam 4 sore.

"Yan besok kita ekskul voli berangkat bareng ya" ajak susan. "Oke" sahut ku.

Hari ini adalah hari pertama aku mengikuti ekskul voli bersama teman-temanku. Terlebih dahulu kami diarahkan oleh pak budi beliau adalah guru olahraga, kami melakukan pemanasan aktif dan pasif terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan  berlari mengelilingi lapangan sekolah sebanyak 5 kali. setelah berlari kami di intruksikan untuk istirahat beberapa menit.

"Wayan! Susan!" aku dan susan pun serentak menoleh kearah suara yang memanggil nama kami. Ternyata pak budi yang memanggil. Aku dan susan pun segera menghampiri pak budi.

"permisi, ada apa pak memanggil kami" ucapku.

"saya ingin mengetahui siapa yang lebih cepat berlari diantara kalian berdua dan dian,untuk mewakili perlombaan atletik putri di SMPN 1 angsana. Jadi kalian bersedia kan  bapak uji siapa yang lebih cepat berlarinya" ujar pak budi.

"iyaa pak kami bersedia" ucapku walaupun sebenarnya aku tidak siap karena ini pertama kalinya aku melakukan adu lari bersama sahabatku dan kakak kelas ku yaitu kak dian.

Kami pun bertiga berada di posisi yang sudah diarahkan "Dengarkan baik-baik aba-aba dari saya" ucap pak budi.

 "Bersedia! siap! Larii!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun