Mohon tunggu...
Wawan Susanto
Wawan Susanto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya tertarik pada informasi seputar hobi, bisnis, teknologi dan serba serbi dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Penting Media Pembelajaran dalam Kontekstualisasi Materi Fisika

6 Desember 2022   09:20 Diperbarui: 6 Desember 2022   09:24 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Transformasi Pendidikan

Transformasi pendidikan adalah hal mutlak yang harus dihadapi oleh seluruh masyarakat Indonesia dimana teknologi berkembang semakin pesat dan canggih. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini menyebabkan hampir semua aktivitas manusia dapat dikendalikan dan dikontrol oleh aktivitas dunia maya. 

Perkembangan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Negara Indonesia untuk semakin meningkatkan kualitas sumber daya manusia disamping kualitas sumber daya alam yang sangat berlimpah. 

Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia diperlukan suatu hal yang sangat pokok yaitu pendidikan untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan sehingga melahirkan kaum intelektual yang berkualitas yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Pendidikan adalah salah satu sarana untuk mengantarkan sebuah bangsa kedepan gerbang kemajuan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara yang tersebut tecantum sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Pendidik sebagai Fasilitator Pembelajaran

Pendidikan yang baik merupakan kondisi dimana peserta didik mampu memahami dan menyerap materi yang disampaikan. Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar sebuah materi untuk dapat melanjutkan materi selanjutnya. Terutama dalam pembelajaran Fisika. Dari sekian kompetensi yang harus dikembangkan dalam pembelajaran Fisika adalah pemahaman konsep (concept understanding). 

Hal senada sejalan dengan pendapat National Research Council (1996) yang menjelaskan bahwa belajar fisika hendaknya beranjak dan berfokus pada pemahaman konsep (understanding). Pemahaman konsep ini menuntut peserta didik untuk memahami teori maupun prakteknya sehingga mampu menerapkan konteks yang sesuai untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Disinilah titik kesulitannya dimana peserta didik dituntut untuk memadukan teori dan praktek. 

Pendidik diharuskan untuk menyampaikan materi dalam dua bentuk tersebut yaitu teori dan praktek. Dalam dunia pendidikan diperlukan sarana dan sumber pendidikan yang dapat mempermudah pelaksanaan proses belajar mengajar yang efektif. Pendidik seharusnya menjadi fasilitator yang menyediakan semua kebutuhan peserta didik. Untuk masuk dalam dunia mereka diperlukan skill yang menjembatani penyampaian pesan secara efektif dan efisien. Dengan demikian harapan akan output yang baik dapat terwujud.

Namun pada kenyataannya keterbatasan-keterbatasan ruang dan waktu muncul dalam prosesnya. Dalam penerapannya seringkali antara teori dan praktek di ajarkan secara terpisah atau tidak dalam waktu yang bersamaan. Pendidik kesulitan untuk memfasilitasi peserta didik dengan media yang memudahkan dalam memahami materi, sedangkan kebutuhan peserta didik terhadap kondisi real sangat tinggi namun kurangnya media yang digunakan oleh pendidikan, diantaranya adalah media yang sesuai dengan materi pembahasan.

Kontekstualisasi Materi Fisika

Salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu menampilkan hasil eksperimen atau praktek dikemas dalam bentuk video sehingga mahasiswa dapat menghubungkan keterkaitan antara teori dan praktek sehingga pemahaman konsep mahasiswa meningkat karena mahasiswa meliat secara realita bagaimana formulasi sebuah persamaan dari hal yang sebenarnya dipelajari.

Sebagai contoh adalah pada materi kemagnetan. Berdasarkan keterangan siswa yang telah diajarkan materi Fisika kemagnetan adalah materi yang cukup sulit diantara materi yang lainya. Materi kemagnetan berisikan sekumpulan teori seperti Induksi Elektromagnetik, Hukum Lenz, dan Hukum Faraday yang tidak mungkin dipahami konsepnya tanpa kegiatan praktikum di laboratorium. Dalam mempelajari materi ini, kemampuan peserta didik memahami tidak hanya berdasarkan buku saja, perlu adanya media pendukung untuk memberi gambaran tentang materi secara keseluruhan.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, proses belajar mengajar di kelas cenderung bersifat analitis dengan menitikberatkan pada penurunan rumus-rumus fisika melalui analisis matematis. Peserta didik berusaha menghapal rumus namun kurang memaknai untuk apa dan bagaimana rumus itu digunakan. Kesulitan mahasiswa dalam penarikan kesimpulan dan memaknai alasan suatu prosedur atau langkah-langkah digunakan dalam penyelesaian berbagai persoalan, menunjukkan bahwa pemahaman konsep masih rendah.

Berdasarkan uraian diatas, peran media pembelajaran berbasis teknologi sangat penting dalam rangka kontekstualisasi materi fisika yang di cap sulit dan sulit dipahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun