Mohon tunggu...
Wawan Prasetyo
Wawan Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Sedang memperjuangkan gerakan koperasi melalui KOPMA Bumi Siliwangi UPI. Segera memulai pencarian makna hidup dan berkarya di Pemuda Bakti Banua dan Global Islamic Boarding School.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sensus Penduduk 2020: Waktunya Berimajinasi, Milenial!

30 Januari 2021   12:01 Diperbarui: 18 Februari 2021   16:12 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan"---Albert Einstein

Indonesia dianugerahi bonus demografi sampai 2030 mendatang, dimana Generasi Y dan Z (milenial) mencapai 35% dari populasi penduduk. Menjadi bonus kalau 35% tersebut berdaya dan kontributif untuk bangsa. Menjadi bencana demografi jika kejadian sebaliknya.

Korea Selatan dan Jepang merupakan dua negara panutan yang berhasil menjadikan bonus demografi benar-benar menjadi "bonus". Baru-baru ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil sensus penduduk 2020. Hasilnya menunjukkan Indonesia diberikan keberlimpahan generasi muda. Lihat gambar dibawah.

(Sumber: Badan Pusat Statistik)

Terlepas dari persebaran penduduk yang kurang merata. Kita dianggap mampu mendapat aksesibilitas yang sama untuk mendapatkan informasi dari berbagai jejaring internet maupun media sosial.

Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna bukanlah tanpa alasan. Dianugerahi "otak" yang begitu canggih, seharusnya tidak ada batas dalam bermimpi (sebelum bermimpi dijadikan urusan orang lain). Satu hal yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya terletak pada kemampuan berpikir, kemampuan berimajinasi. Albert Einstein mengatakan bahwa "Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan".

Pesawat terbang hari ini yang kita tumpangi sedikit banyaknya terinspirasi dari imajinasi Leonardo Di Caprio yang menggambar sebuah kendaraan menyerupai pesawat. Manusia terkaya hari ini Elon Musk juga berimajinasi bahwa manusia dapat berwisata ke bulan atau luar angkasa. Bukan tidak mungkin beberapa tahun ini hal tersebut dapat menjadi kenyataan.

Yang menjadi masalah adalah kita memiliki banyak kekhawatiran pada sesuatu yang belum terjadi, kita terlalu takut bermimpi. Padahal filsafat stoa menegaskan bahwa hal diluar kendali kita tidak harus dikhawatirkan, fokus hanya kepada apa yang ada dibawah kendali (persepsi diri ada dibawah kendali)

Hidup di era serba cepat menciptakan manusia-manusia yang cepat dalam berpikir dan bertindak pula. Bukan lagi perubahan yang mengejar manusia, justru sebaliknya.

Ada satu istilah yang sekiranya membuka jalan pikiran baru bagi kita. Ambidextrous. Yaitu menulis dengan dua tangan sekaligus, dalam konteks bisnis adalah; 1) Mengembangkan apa yang existing (konvensional) dan 2) Menciptakan apa yang belum ada (non konvensional). Jika diterjemahkan dalam konteks kehidupan sehari-hari artinya memanfaatkan apa yang sudah dimiliki dan mengoptimalkan potensi yang ada untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Mau tidak mau, suka atau tidak suka. Perubahan selalu ada di depan mata. Tidak ada satu pun di dunia ini yang tidak berubah, kecuali perubahan itu sendiri. Menulis dengan dua tangan sekaligus sembari mengoptimalkan nikmat berimajinasi adalah satu upaya kecil untuk menyongsong keberhasilan bonus demografi.

Ingatlah bahwa berimajinasi merupakan kekayaan yang paling mewah bagi generasi muda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun