Mohon tunggu...
Wawan Periawantoro
Wawan Periawantoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Punya usaha kecil-kecilan

Seorang ayah sederhana yang terus berusaha membuat keluarga bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lagi-lagi Rasisme Terjadi, Dikabarkan Penyebarnya Relawan Jokowi

26 Januari 2021   09:34 Diperbarui: 26 Januari 2021   10:50 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: gelora.co

Natalius Pigai. Namanya dikenal sebagai aktivis HAM. Natalius Pigai diketahui kembali menjadi korban rasisme, ujaran kebencian yang sebelumnya dilontarkan oleh Permadi Arya atau Abu Janda, kini Natalius Pigai menerima komentar rasisme dari Ambroncius Nababan.

Laki-laki kelahiran Papua, 25 Desember 1975 tersebut pernah bekerja sebagai Staf Khusus Menteri di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia pada masa kepemimpinan Alhilal Hamdi dan Jacob Nuwa Wea di tahun 1999-2004.

Ujaran rasisme tersebut beredar luas di media sosial dan berhasil membuat heboh para warganet. Apalagi, Ambroncius diduga diduga merupakan relawan Presiden RI, Joko Widodo. Kecaman datang dari warganet melihat aksi tersebut, namun berdasarkan penelusuran, akun Facebook milik Ambroncius Nababan diduga telah dihapus setelah unggahannya membuat heboh warganet.

Dalam tulisannya, Ambroncius menuliskan pada hari Selasa (12/1/2021) sebagai berikut:

"Mohon maaf yg sebesar-besar nya. Vaksin sinovac itu dibuat untuk MANUSIA bukan utk GORILLA apalagi KADAL GURUN. Karena menurut UU Gorilla dan kadal gurun tidak perlu di Vaksin. Paham?" tulis akun Facebook Ambroncius Nababan pada Selasa (12/1/2021).

Diketahui Ambroncius menjabat sebagai Ketua Umum Projamin, hingga saat ini pihak yang bersangkutan belum bisa dimintai konfirmasi tentang tulisan ujaran rasisme tersebut. Beberapa warganet tidak tinggal diam menanggapi hal tersebut, salah satunya yang ditulis oleh akun Facebook bernama Kezia Dewi.

"Contoh kelakuan rasis: (trus saya diblock...) pintar! Kl ada yg mau, direport saja org tsb. Kalau suku - suku lain di Indonesia, yang merasa dirinya lebih cakep secara fisik dibandingkan orang - orang Papua terus saja mengolok - olok orang Papua, maka jangan marah kalau mereka minta merdeka," tulis akun Facebook Kezia Dewi.

"Gilak nih orang. Rasisnya sudah kelewatan. Kenapa orang-orang kayak gini bebas menebar kebencian dan permusuhan?" tulis akun Facebook Wendra Setiawan.

Selain tersebar di Facebook, pengguna platform Twitter juga mengecam aksi rasisme dari Ambroncius.

"Kelakuan yang tidak patut dicontoh. RASIS...Mereka bebas melakukan, karena sudah tau bakal tidak tersentuh hukum?" tulis akun @Ameeranti pada tanggal 23 Januari 2021 lalu.

Dilansir dari kumparan.com, pada tanggal 25 Januari 2021 lalu, Ambroncius akhirnya buka suara. Ambroncius menyebutkan bahwa tulisan yang disebarluaskan di Facebook tersebut untuk memberikan tanggapan atas pernyataan Natalius Pigai yang menolak vaksin Sinovac dan memilih membeli vaksin merek lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun