Mohon tunggu...
Wawan Kardiyanto
Wawan Kardiyanto Mohon Tunggu... Dosen Agama Islam -

ingin hidup bermakna, tdk sekedar biasa2 aja yakni: lahir, makan, minum, sekolah, pacaran, kerja, nikah, beranak, pensiun, tua, mati. Aku ingin sdikit berguna di mata Allah, minimal menulis dan maximal buat organisasi yg se-level Muhammadiyah dan NU

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dialog Cinta Allah Antara Sahabat Beda Agama Seri 4

20 Juli 2011   01:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:32 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1311125460230495448

Awan Lembayung Wrote: Salam kasih Allah, Apa yang kita perbincangkan saat ini smoga bermanfaat bagi kita, walau (minimal) hanya sekedar untuk saling mengetahui dan memahami keimanan kita masing-masing. Allah Maha Mengetahui, smoga Dia memberkati dan memberi hidayah kita bersama. Kelamaan “liburan” aku ndak sempat main internet, dan kirim email padamu. Sebelumnya, maaf, Bila melati memang ingin menjadi anak Allah yang manja (telah ditebus dosanya tanpa bersusah payah) sebab Allah telah mengorbankan DiriNya sebagai ungkapan KasihNya yang tak terkira, silahkan. Kalau aku sih, ingin menjadi manusia yang siap menanggung dosa-dosaku sendiri baik yang disengaja maupun yang tak disengaja, kalau itu memang tak terampuni, sebagai konsekuensi kebebasan memilih yang telah Dia berikan dan atas implementasi kebijakan prilaku akal budi. Aku bukanlah manusia manja, aku ingin secara tulus dengan kerendahan hati, bekerja keras mengekang hawa nafsu dan beramal sholeh dalam mengharap Ampunan dan CintaNYA. Aku tak butuh sang penebus dosa. Apalagi mengharap Tuhan susah-susah turun ke bumi untuk tersiksa dan “ MATI ” kemudian bangkit lagi dalam mengorbankan DIRINYA hanya untuk menebus dosa manusia makhluk ciptaanNYA sendiri. Alangkah sombongnya diriku, dan tidak berartinya aku sebagai makhluk yang kecil dan tak berdaya ini mengharapkan yang demikian itu. Memang, akhirnya apa yang diungkapkan Melati telah sampai kepada doktrin mengenai kepercayaan penebusan dosa oleh Yesus (Isa Almasih), yang sebenarnya kepercayaan ini adalah klimaks dari cerita-cerita, mitos-mitos pengorbanan dan kepahlawanan dalam agama nenek moyang. Mitos perlunya ada sesaji, korban hewan, korban manusia untuk menebus dosa dan kutukan ditutup dengan cukup manis dan keharuan yang mendalam, yaitu dikorbankannya TUHAN sendiri sebagai penghapus kutukan dan segala dosa manusia. Memang, peristiwa “disalibnya Yesus” mengandung misteri Ilahi yang menjadi kontroversi sepanjang jaman dan batu ujian akan keimanan kaum Nasrani. Islam menyakini yang disalib adalah YUDAS murid Yesus yang berkhianat yang diserupakan wajahnya seperti Yesus oleh Allah. Sedangkan Yesus sendiri diselamatkan Allah dan dinaikkan ke langit setelah menemui murid-muridnya dalam sebuah perjamuan, dan Yesus akan dibangkitkan kembali pada akhir jaman untuk menjelaskan kebenaran AGAMA ALLAH. Dalam perjamuan terakhir kepada murid-muridnya (Ekaristi) Yesus mengungkapkan pesan dia yang terakhir akan datangnya PARAKLET/PARAKLETOS. Lalu apa arti Paraklet sebenarnya dalam bahasa Yunani? Ilmu Kritik Teks Injil telah membuktikan bahwa arti Paraklet adalah Seorang penolong yang lain dan sama seperti Yesus, yaitu seorang NABI, dan bukannya Roh Kudus yang tidak bisa bersuara dan berbicara, tidak bisa menunggang kuda putih yang membawa pedang kebenaran ditangannya, dan tidak seperti Musa. Selebihnya, tanpa mengurangi rasa hormatku kepada keimanan Melati yang katanya sudah kuat, aku ingin belajar akan ketidaktahuanku akan beberapa hal sbb: - Bagaimana kita dapat mengerti dan memahami secara benar doktrin Allah Tritunggal yang membingungkanku, mungkin Melati sendiri dan banyak manusia yang lain. Apalagi doktrin ini yang menciptakan adalah manusia sendiri lewat voting konsili NICEA 325M, dan belum sempurna dan disempurnakan lewat konsili-konsili selanjutnya dan sempurna sesuai doktrin Tritunggal seperti pada saat ini baru di abad 15-an. Bisakah aku percaya terhadap TUHAN yang diciptakan sendiri oleh manusia? - Bisakah aku tahu secara benar, kebenaran Injil yang telah terbukti bahwa penulispenulisnya senyatanya bukan saksi-saksi hidup semasa Isa Almasih. Dan telah terbukti bahwa Injil yang empat (Matius, Markus, Yohanes/Yahya dan Lukas) adalah bukan Injil yang asli langsung dari tangan dan bahasanya Isa Almasih. Dan yang perlu diketahui bukankah disamping ke empat Injil tersebut masih banyak Injil-Injil versi lain yang sengaja dihapus, dan disembunyikan. Injil-Injil ini terkenal dengan nama Injil-Injil Apokrif (disembunyikan). - Disamping tidak adanya Injil yang asli dan murni tanpa kesalahan tangan-tangan manusia, bisakah aku percaya kepada KITAB SUCI dari TUHAN yang disana-sini cacat, kontroversi, dan diragukan kebenaran-kebenarannya oleh ilmu-ilmu sejarah, antropologi, kritik teks kitab suci, dll. Padahal Tuhan adalah Maha Mengetahui dan tidak mungkin membuat kesalahan dalam menurunkan wahyuNYA. - Sejarah telah membuktikan bahwa agama Kristen dan Katolik saat ini adalah “ajaran Yesus” versi PAULUS setelah jatuhnya Jerusalem pada tahun 70 M oleh imperium Romawi. Yang sebelumnya, di tahun 30 M – 70 M telah terjadi pergumulan keras dan saling mempengaruhi antara kelompok Yudea-Kristiani (kelompok sahabat-sahabat Yesus) dengan kelompok Paulus. Yang akhirnya Pauluslah yang menang karena didukung oleh kaisar Romawi (lihat peristiwa konsili NICEA 325). Dan yang perlu diketahui salah satu ajaran yang dibawa Paulus adalah cikal bakal doktrin TRINITAS yang ditentang oleh kaum Yudea- Kritiani yang pada waktu itu adalah mayoritas umat Kristiani hingga tahun 500-an M. Kaum Yudea-Kristiani dan mayoritas umat pada waktu itu sebelum tersingkir dan terkikis habis bersama kitab-kitab Injil versi mereka, meyakini bahwa Yesus bukanlah TUHAN. Yesus adalah 100% manusia dan hanyalah seorang nabi utusan Allah yang istimewa. Sedangkan ROH KUDUS pada tahun-tahun tersebut sama sekali belum dipikirkan perannya hingga konsili-konsili di abad ke 4. Cukup ini dulu ya Melati, Sungguh merepotkan ya, Maafkan sekali lagi, dengan tulus dan rendah hati serta karena Allah semata aku “menyarankan” Melati untuk belajar mendalami agamamu sendiri dahulu, aku khawatir kamu sama sekali tidak mengetahui hal-hal tersebut di atas. Oya, memang, umat Katolik khan tidak sebebas umat Protestan dalam mempelajari Injil? Sayang ya. Apakah hal tersebut dilarang keras? Apakah hak belajar Injil hanya ada ditangan para pastur, pendeta, Romo dan Sri Paus, sedangkan umatnya tidak? Padahal Injil adalah landasan dasar kepercayaan agama. Kalau tidak diharuskan belajar secara tuntas hingga akar-akarnya kapan pribadi-pribadi umat dapat memahami ajaran Injil secara benar? Melati, ada pemeo yang cukup terkenal, yaitu bahwa orang yang belajar semakin mendalam akan ajaran Kristiani secara tulus dan pribadi (bukan atas nama Gereja) hingga ke akarakarnya maka ia akan semakin ragu-ragu akan kebenaran ajaran Kristen itu sendiri. Contohnya amat besar dipelupuk mata kita, yaitu hampir sebagian besar orang Barat sudah acuh tak acuh dengan agama. Mereka memandang remeh tatkala diajak berbicara soal agama, apalagi bila dihubungkan dengan ilmu pengetahuan (sains) dan dunia. Hal itu lumrah, sebab, hati mereka telah disakiti oleh Gereja selama berabad-abad lamanya tatkala gereja berkuasa. Dan tatkala ilmu pengetahuan memenangkan perseteruannya dengan Gereja dan agama, akibatnya lihatlah prilaku dan moral mereka sekarang. Sekian dahulu, Allah slalu kasih padamu, Aku kapanpun siap bertukar pikiran dan membantumu dalam bentuk apapun, Awan Lembayung. JAWABAN MELATI bersambung.......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun