1. Sinkronisasi Data Perhajian
Pendataan Jamaah Haji di Indonesia tidak sinkron dengan timeline sistem data Arab Saudi. Indonesia menerapkan data dinamis, sehingga data masih bisa berubah sampai sebelum pintu pesawat ditutup. Sedangkan Arab Saudi, menganggap data pra-manifes yang pertama diajukan visa haji itulah data validnya. Ke depan, penyelenggaraan haji dari Kementerian Haji dan Umroh hendaknya menyesuaikan dengan timeline jadwal penyelenggaraan haji kementerian haji Arab Saudi, termasuk jadwal pelunasan gelombang 1, 2, dan 3 nya. Sehingga mengurangi miskomunikasi yang terjadi antar kementerian dua negara.Â
2. Aplikasi NusukÂ
Pembagian kartu nusuk sebagai upaya digitalisasi pelayanan haji dari Arab Saudi, cukup merepotkan. Ada yang sampai menjelang armuzna baru mendapatkan kartu nusuknya. Pembagian kartu nusuk sebaiknya sejak di embarkasi Indonesia, dan kartu nusuk juga memuat nama dan nomor telpon hotel, Â ketua kloter, pembimbing ibadah, karom, atau bila memungkinkan karu, sebagaimana kartu sipatuh untuk jamaah umroh. Â Dan ditekankan kepada seluruh jamaah bahwa kartu nusuk itu semacam ktp selama melakukan berbagai aktivitas selama di tanah suci. Aktivasi kartu nusuk oleh pemerintah Arab Saudi, juga dinegosiasikan diberlakukan segera setelah mendarat di Arab saudi.Â
3. Penunjukan SyarikahÂ
Tentu saja kita mengapresiasi upaya pemerintah untuk menghilangkan praktek monopoli pelayanan haji tersebut. Permasalahan yang terjadi dalam pemanfaatan syarikah di arab saudi, dipicu oleh perbedaan data dinamis dari Indonesia : penggabungan mahram, pendamping lansia, ketidakserempakan pemberian istitho'ah kesehatan antara suami istri sehingga pelunasannya berbeda, lunas cadangan, dan lain-lain sedangkan data yang dipegang oleh syarikah adalah data pra-manifes. Ke Depan Selain Sinkronisasi data final jamaah haji yang menyesuaikan timeline Pemerintah Arab Saudi juga Jumlah Syirkah dibatasi, dan pengelolaan layanannya dibagi per embarkasi, bukan lagi satu kloter dilayani oleh beberapa syirkah, sehingga kalaupun terjadi perubahan data dinamis, tetap jamaah dalam satu embarkasi, dan semoga penempatan maktab/ markaz di makkah ataupun madinah juga pengelompokannya per embarkasi. Sehingga secara teknis di lapangan segera bisa dilakukan penyesuaian.Â
Selamat Bekerja bapak Menteri dan jajarannya, semoga dimudahkan mengemban amanah, penyelenggaraan ibadah haji Indonesia ke depan semakin baik, jamaah semakin mudah dan nyaman mencapai kemabruran. aamiin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI