Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Renungan Idul Adha | Gema Ritual di Jalan Sunyi Solidaritas

4 Juni 2025   05:32 Diperbarui: 4 Juni 2025   14:26 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Renungan Idul Adha | Gema Ritual di Jalan Sunyi Solidaritas (Ilstrasi: Gemini)

Puisi reflektif, renungan diri pada dimensi sosial, wujud nyata kasih sayang, empati, dan kebersamaan. Peka lingkungan, terutama mereka yang kurang beruntung.

Tidak hanya perduli disaat hari raya, namun juga mampu terimplementasi dalam hari-hari lain, sebagai wujud ibadah horisontal kita pada Tuhan YME, Allah swt.

Di kampung ujung, puncak menara tinggi sudut kota.
Gema takbir menggetar sunyi,
Mengagungkan kebesaran Tuhan,
Yang telah menciptakan makhluknya,
untuk saling berkasih sayang,
Menunggu di jalan sunyi solidaritas.

Jalan ketuhananku telah coba kutempuh,
Melalui lorong mesjid kurban suci.
Daging berbungkus rasa, senyum merekah berbagi hati..
Ritual agung, setahun sekali, penuh khidmat, penuh makna.

Esok hari, aku sering terlupa jalan kemanusiaan,
tempat kawan seperjuangan, saudara seia.
Aku penuh hasrat konsumerisme, hedonisme, rasa ingin diri paling,
merasa bisa, lupa bisa merasa, masyuk keduniawian.
Mencari kenyamanan diri, sementara disekitar tergopoh-gopoh.
Jalan solidaritas itu masih sunyi dan berlobang.

Apakah ini yang kucari?
Apakah ini bahagia sejati?
Apakah ini tuntunan-Nya?
Apakah aku tak mampu atau tak mau?

Jarak makin menganga...
Betapa besar kesenjangan
Sikaya tak berkawan sihina,
Sikuat bermusuh silemah
Angkuh acuh tak peduli

Kita sering lupa bahwa hidup mati ini,
Sehat sakit, susah senang,
Harta kekayaan kekuasaan,
Tiada satupun dibawa
Semuanya adalah milik Allah semata.
Segala puji milik-Nya, bukan yang lain.

Kita seringkali beranggapan,
bahwa apa yang kita raih adalah hasil jerih payah sendiri.
Kita sering berteori dan filosofi, namun sulit implementasi.
Dia yang Maha Memilikilah pemilik hakiki,
dari apa yang kita miliki sekarang ini.

Di bulan keagungan hari raya ini,
dengan mengingat keimanan, keikhlasan, ketaqwaan.
Kesabaran dan pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail,
Menjadi pemantik agar kita mau perduli sesama.
Menerangi jalan solidaritas diri

Allah SWT memberi rahmat kita semua
Selamat Hari Raya Iedul Adha

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun