Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sering Muncul Saat Nganggur, Inilah 10 Akar Masalah Diri yang Harus Diubah

9 Mei 2025   10:41 Diperbarui: 9 Mei 2025   11:35 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari Akar Masalah Diri Saat nganggur (Foto: Freepic)

"Dimasa lampau, saya sendiri juga pernah masuk dunia pengangguran yang berlangsung beberapa tahun. Bukan hal mudah pada situasi itu, menyalahkan keadaan eksternal bukanlah solusi, namun seberapa besar kita berusaha bangkit"

Pengangguran adalah sebuah keadaan yang sama sekali (terutama pria) tidak diharapkan, menjadi periode sulit penuh tantangan. Bukan hanya karena hilangnya pekerjaan sumber penghasilan, tetapi juga karena berbagai permasalahan psikologis dan kebiasaan buruk yang muncul tanpa disadari malah mempersulit untuk segera bangkit.

Saat nganggur, orang cenderung menyalahkan keadaan eksternal yang tidak mendukung sebagai penyebab utama. Namun perlu juga mengevaluasi akar masalah internal diri agar segera berubah.

Saat nganggur, seringkali muncul "penyakit" diri yang seolah menjadi alasan untuk nganggur. Menyalahkan faktor eksternal tidak menjadi solusi. Memperbaiki akar masalah diri akan lebih efektif memperbaiki keadaan.

1. Kehilangan Motivasi

Saat bangun tidur, hanya dianggap waktu untuk menunggu tidur lagi. Sama sekali tidak memiliki aktivitas positif, planning kerja minimal untuk hari itu. Sulit memulai aktivitas, mencari pekerjaan, atau bahkan melakukan hal-hal yang dulu disukai. Perasaan tidak berdaya dan putus asa melumpuhkan semangat.

Memperbaiki motivasi adalah hal penting, perkuat niat, cari mentor yang suportif untuk menumbuhkan kembali semangat diri, dekat orang-orang baik, tambah literasi. Impian bisa tercapai bukan dengan tidur terus, namun segera bangkit bergerak.

2. Gengsi/Malu, Malas Bekerja Jika Kerja Kasar atau Upahnya Kecil

Merasa malu atau gengsi dengan status pengangguran, terutama jika dibandingkan dengan teman atau keluarga yang bekerja. Ini bisa menghambat keinginan untuk mencari pekerjaan yang sesuai.

Gengsi pula pada pekerjaan kasar karena terbiasa kerja enak nyaman, sehingga tidak diambil. Malas pula meneria kerja jika upahnya kecil. Hal ini terkait dengan pesimis diri pada  kekurangan daripada potensi manfaat, pengalaman dan relasi.

Disaat genting perlu fleksibilitas diri dalam menerima keadaan/pekerjaan sebagai batu loncatan. Berkomunikasi dengan orang terdekat atau keluarga, perluas jaringan, dan jangan ragu mencoba pekerjaan serabutan, paruh waktu atau freelance, yang dianggap mampu dikerjakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun