Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Gagal yang Cerdas: 7 Prinsip Eksperimen untuk Belajar dan Bangkit

9 April 2025   15:05 Diperbarui: 9 April 2025   15:05 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerdas disaat Gagal (Freepic)

Realitas sering kali mengajarkan kita bahwa kegagalan adalah momok yang dihindari, bahkan ditakuti. Namun, di balik stigma negatifnya, tersembunyi potensi pembelajaran yang luar biasa.

Tak jarang, inovasi dan terobosan terbesar lahir dari serangkaian percobaan yang tak sempurna dan asumsi yang keliru. Alih-alih menjadi akhir dari segalanya, kegagalan seharusnya dipandang sebagai umpan balik berharga, layaknya data dalam sebuah eksperimen ilmiah.

Berupaya bangkit dan mencoba kembali upaya kita dalam sebuah bisnis atau apapun tidaklah mudah. Agar upaya ini berhasi dengan inovasi terbaik, ada beberapa prinsip penting yang harus dipegang untuk memberikan rambu-rambu agar upaya yang dilakukan kita mengalami perbaikan menuju keberhasilan.

1. Belajar Lebih Awal

Mulai bereksperimen dari awal upaya dan inovasi, belajar sedini mungkin dalam prosesnya. Pelajaran yang sama tentunya akan memicu kerugian finansial ataupun waktu. Namun ini bisa dianggap sebagai biaya untuk menekan kerugian yang lebih besar, esensinya nilai pembelajaran.

Dengan pembelajaran yang jauh lebih awal, tingkat kegagalan untuk ide tidak akan berkurang, Dalam upaya inovasi apa pun, menghadapi berbagai kemungkinan akan menghadapi tingkat kegagalan tetap muncul. Namun saat belajar dari upaya ini akan berpotensi besar mengubah proyek yang sulit menjadi proyek yang sukses.

2. Kecepatan dan Perulangan

Salah satu tujuan utama seorang pemimpin adalah membuat timnya belajar lebih cepat dalam siklus berulang. Pandangan seorang eksperimenter terkenal Thomas Edison menyatakan bahwa ukuran kesuksesan yang sebenarnya adalah jumlah eksperimen yang dapat dipadatkan menjadi 24 jam.

Meningkatkan kecepatan eksperimen mungkin memerlukan sumber daya pendukung. Perlu kecerdasan diri dalam mmenyediakan dan mengelolanya. Termasuk mengatur sumber daya tersebut agar lebih mudah diakses, sehingga waktu jadi efektif.

3. Jatuh Cinta pada Masalahnya, Bukan Solusinya

Frasa ini adalah mantra di banyak perusahaan inovatif, dikutip oleh salah satu pendiri Waze Uri Levine serta CEO Intuit Brad Smith. Mengapa inovator harus jatuh cinta dengan masalah dan bukan solusi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun