Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Guru dari Cikancung

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gajah Mada: Sumpah Palapa Pemersatu Nusantara

3 Maret 2025   22:35 Diperbarui: 8 Maret 2025   12:17 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gajah Mada (Ilustrasi AI/Wawan Ridwan AS)

Pada suatu hari di tahun 1319, di istana kerajaan Majapahit terjadi pemberontakan. Kuti dan teman-temannya dari Angkatan Dharmaputra ingin menggulingkan raja. Padahal Angkatan itu adalah justru harus bertanggung jawab terhadap keselamatan raja dan mahkota.

Seorang prajurit kepala yang setia kepada raja bertindak cepat. Raja Jayanegara dilarikannya dari istana, kemudian disembunyikannya di sebuah desa bernama Badender.

Setelah raja mempunyai tempat persembunyian yang aman, kepala prajurit itu kembali ke pusat pemerintahan. Ia berpidato di hadapan rakyat dan anggota prajurit bayangkara. Dikatakannya bahwa raja telah gugur di tangan pemberontak. 

Rakyat marah dan sedih. Tahulah kepala prajurit itu bahwa pemberontak tidak mendapat dukungan rakyat. Rakyat dan hampir semua anggota bayangkara negara tetap setia kepada raja. Itulah yang ingin diketahuinya. 

Lalu kepada rakyat dikatakannya bahwa raja ada dalam perlindungannya. Raja akan kembali ke istana kalau kaum pemberontak sudah dibinasakan. Bersama rakyat dan pasukan-pasukan bayangkara, prajurit kepala itu lalu memadamkan pemberontakan. Kuti dan kawan-kawannya ditangkap, kemudian dihukum mati.

Siapa prajurit yang visioner dan cerdas itu ? Dialah Gajah Mada

Gajah Mada

Gajah Mada adalah seorang anak dusun yang tidak jelas asal usulnya. la datang dari lembah aliran Sungai Berantas yang bekerja sebagai pesuruh. Waktu itu ia baru berumur belasan tahun yang buta huruf. Namun ia seorang bercita-cita tinggi, selama menjadi pesuruh, Gajah Mada belajar sendiri. Akhirnya ia bisa membaca menulis, dan tekun mempelajari ilmu pemerintahan, ilmu hukum dan kesusasteraan.

Waktu umurnya sudah dewasa, ia diterima menjadi anggota bayangkara. Dari prajurit yang paling rendah pangkatnya, menjadi prajurit kepala. Hal itu disebabkan oleh pengetahuannya yang luas. Ketangkasannya mempergunakan senjata, sikapnya yang hormat kepada orang tua dan setia kepada raja.

Pemberontakan-pemberontakan sering terjadi yang menyusahkan rakyat.  Gajah Mada melihat sendiri dan merasakan betapa rakyat sengsara akibat semua peperangan itu. Karena itulah timbul cita-citanya untuk memegang pemerintahan di mana pemberontakan tidak akan terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun