Mohon tunggu...
Irwan Thahir Manggala
Irwan Thahir Manggala Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Orang yang Sudah Mati Benar-benar Sudah di ALAM KUBUR . Semoga kita terhindar dari golongan orang yang SEMANGATNYA LAGI TERKUBUR.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stasiun Gambir: Mampir untuk Mangkir

3 November 2012   00:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:03 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menuju stasiun Gambir Jakarta dari perjalanan Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng kita bisa menumpang bis Damri dengan membayar Rp 20.000. Stasiun Gambir ,menjadi alamat jurusan yang paling laris bagi para penumpang pesawat yang menuju Jakarta. Stasiun gambir adalah pusat layanan arah jalur kereta api ke Bandung, Jawa Barat. Stasiun Gambir juga menjadi penyambung arus eksekutif bagi warga Bogor yang ingin cepat sampai ke Jakarta. Tersedia ruang belanja yang cukup menarik dan membuat siapa saja dapat bertahan lama di gedung mirip keong itu. Jajanan kelas atas hingga warung tegal pun dapat kita nikmati.

Satu hal yang membuat saya kagum karena di stasiun yang sekaligus menjadi gabungan terminal mini itu tersedianya ruang foto kopi dan tempat penitipan barang. Bagi siapa saja yang punya urusan mendesak - yang belum punya tempat tinggal/hotel (pesanan) akan dapat memanfaatkan tempat titipan itu. Seperti yang saya alami, saya ingin menuju kantor di seputar lapangan banteng. Saya hanya membawa sepucuk surat dan tas kecil. Hanya dengan berjalan kaki saya pun sudah sampai di lapangan Banteng. Tas besar yang saya titipkan di loker dihitung setiap jam per Rp 1,000

Demikian itulah kesan singkat saya yang sempat mampir sehari di stasiun yang benar-benar berada di pusat kota Jakarta. Ciri khas pendukung stasiun tertua ini tiada lain di bagian kiri-kanan, depan-belakang ada  Tugu Monas dan Istana Presiden, Istana Wakil  Presiden,  perkantoran pusat (departemen), Kedubes Amerika, kantor Gubernur DKI, dekat masjid Istiqlal Jakarta. Dari angkutan besar hingga ojek dan bajay pun hampir tersedia selama 24 jam.

Tapi disini pula orang yang hanya banyak suka mampir akhirnya juga mangkir. Mangkir dari tidak akan lama-lama (karena memang numpang lewat, para pedagang sulit membuat pengunjungnya menjadi pelanggan tetap, orang senang tapi tidak bisa berlama-lama.). Tapi siapa saja yang mangkir, tentu akan menjawab kalau sewaktu waktu mereka akan kembali mampir di Gambir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun