Pesona Menakjubkan: Irwan Thahir Manggala - Situasi gonjang-ganjing politik di DPR Senayan bisa membuat kita mabuk kepayang. Saya tak tahu mau buat apa lagi - mau nongkrong ke warung kopi lagi tipis kantong. Baca koran terbaru pun masih terlalu banyak berita yang hanya mengulas permukaan. Untung ada Kompasiana, bagaimana saya bisa membagikan situasi yang masih memanas. Perlu ada suasana penyejuk, seraya mengalihkan adrenalin yang menumpuk.
Asyik deh masih sempat menonton film serial terakhir "Die Hard" dari aktor Bruce Willis. Pertunjukan yang serba keras sejak dari awal hingga akhir ditampilkan apik dalam seri terakhir. Pertemuan antara Jhon Mclane, sebagai ayah yang mendapatkan anaknya dalam posisi kritis sebagai agen mata-mata di Rusia. Jack, demikian panggilan anak Jhon(dalam film) sedang mendapatkan tugas untuk jadi tumbal bisa melindungi Juri Kasparov, salah satu petinggi politik di Rusia.
Cerita film yang kian penuh teka-teki; sifat "bersih" Jury akhirnya menjebak Jhon dan Jack menjadi korban. Juri dalam latar cerita fil menjadi orang yang teraniaya - ternyata munafik. Posisi Jhon dan Jack serba salah - harus melawan pemburu Juri dan pendukung Juri. Sejak baru dimulai tayangan film ini sudah terdengar bunyi ledakan dan riuh demonstran.
Hubungan kekerabatan dan penuh kekeluargaan perlu dicontohi dari film Bruce Willis ini. Nah, kalau mengaitkan siaran langsung yang sedang muncul di berbagai media - soal pemilihan Ketua MPR. Konon masih santer dihebohkan mencari ususlan dari Partai PPP untuk masuk bursa Ketua MPR. Tidak kalah hangtanya dengan penolakan Koalisi Merah Putih yang menolak Oesman Sapta untuk menjadi utusan nama dari DPD. Nah, demikian salah satu rsep saya untuk menmgusulkan Jhon Mclane turun ke par;lemen di Senayan. Siapa tahu dari seorang Bruce Willis bisa dan mampu mengatasi stagnan politik saat ini. Semoga
Pattunuang 071014
