Kelima, Adanya sangsi yang real. Di Indonesia terlambat sudah menjadi kebiasaan yang turun-temurun karena tidak ada sangsi. Beda dengan Jepang sangsi begitu nyata dilaksanakan. Contoh di Jepang  jika datang terlambat. Mereka mendapat reputasi buruk. Nah, rekor terlambat pada siswa Jepang menjadi catatan buruk yang memengaruhi penilaian universitas. Mereka tidak bisa diterima di universitas terkemuka di Jepang.
Nah, itulah tips on time ala Jepang. Jika kita ingin seperti Jepang maka perbaikilah kesalahan-kesalahan kita selama ini. Minimal dimulai dari diri sendiri dan keluarga tercinta.