Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hadiri Aksi 212, Jokowi Dianggap Ksatria

2 Desember 2016   15:40 Diperbarui: 2 Desember 2016   16:08 5370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi di depan peserta aksi 212. (sumber foto: www.tribunnews.com)

Sampai tulisan ini dibuat, aksi damai bela Islam jilid 3 (212) sudah berakhir. Peserta aksi perlahan-lahan meninggalkan Monas. Karena jumlahnya yang luar biasa banyak, waktu yang diperlukan untuk bubar pun cukup lama. Dua hal yang sangat menggembirakan adalah aksi benar-benar berjalan tertib dan damai, dan luar biasa, Presiden Jokowi dating ikut shalat Jum’at dan berbicara di hadapan massa.

Apresiasi pun ditunjukkan secara luar biasa oleh peserta aksi terhadap Jokowi yang secara ksatria hadir di hadapan massa. Sejak Jokowi datang untuk shalat Jum’at, peserta aksi sudah meneriakkan takbir. Lalu saat Jokowi menyampaikan sambutannya, Habib Rizieq Cs pun mengapresiasinya. Ini berbeda dengan aksi 411 sebelumnya di mana Jokowi tak menemui peserta aksi.

Kehadiran Jokowi di tengah peserta aksi menunjukkan keberanian dan sikap ksatria. Kehadiran Jokowi juga menjadi bukti bahwa ia berpihak kepada proses hukum dalam soal Ahok. Kehadiran Jokowi juga membantah tuduhan selama ini yang menyatakan ia tak peduli dengan rakyat dan umat muslim. Sebagai seorang muslim, Jokowi peduli dengan umat Islam. Itulah arti kehadiran Jokowi.

Umat baru yang tidak politis

Kehadiran ulama-ulama mainstreamsalah satu faktor aksi 212 berjalan dengan damai. Sebut saja Aa Gym, KH Arifin Ilham, Hidayat Nur Wahid, Didin Hafidudhin, dan lain-lain. Bahkan Ustadz Bachtiar Nasir, ketua GNPF-MUI, menegaskan bahwa gerakan umat di Monas itu bukanlah gerakan politik dan jauh dari gerakan makar seperti sempat dikhawatirkan belakangan ini.

Berulang kali para tokoh yang hadir dalam aksi 212 menegaskan bahwa tujuan dari gerakan itu adalah keadilan bagi penista agama. Gerakan tersebut tidak dimaksudkan lain, seperti melengserkan Jokowi dan lain-lain. Itulah mengapa para tokoh pada aksi 212 berulang kali juga menegaskan agar tidak terprovokasi. Dan itulah juga mengapa Jokowi disambut baik saat hadir di Monas. Good, salut! 

Jakarta aman!

Lalu, bagaimana kondisi Jakarta hari ini (2 Desember 2016), Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochammad Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana dengan lantang berteriak, "Jakarta aman...Jakarta aman!"

Bagi kalian yang niatnya melengserkan Jokowi, kasihan deh kalian…hehe! (WK)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun