Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Habib Rizieq Demo, KH Arifin Ilham Tidak

19 November 2016   10:45 Diperbarui: 19 November 2016   11:31 2754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH Arifin Ilham bersama para ulama. (sumber foto: www.detik.com)

Soal aksi bela Islam super damai 2 Desember 2016 yang diumumkan Habib Rizieq Shihab (GNPF MUI) kemarin (18 November 2016), tampaknya tak akan sebesar demo 411. Apa sebab? Saya menduga karena urgensitasnya bagi mayoritas umat Islam tak lagi besar. Toh, Ahok sudah dijadikan tersangka dan sejauh ini Jokowi dan jajaran aparat hukum sudah bekerja cukup cepat dan profesional menangani kasus Ahok.

Indikasi bahwa demo 2 Desember (212) takkan semasif demo 411 salah satunya tidak “mendapatkan” dukungan konkrit dari para ulama. Setelah sebelumnya para ulama dari MUI, NU dan Muhammadiyah menyatakan tak perlu demo lagi, kini ulama-ulama lainnya mengamini hal yang sama. Diantara yang mengimbau umat Islam tidak usah demo lagi adalah KH Arifin Ilham.

Arifin Ilham mengimbau umat Islam tidak melakukan aksi demo kembali terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Dia mengimbau agar umat Islam memantau proses hukum terhadap Ahok yang sudah ditetapkan Polri sebagai tersangka. Hal itu diungkapkan Arifin Ilham usai salat Jumat dan pada acara istighosah yang diadakan di Pondok Pesantren Az Zikra pimpinan KH Arifin di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/11/2016).

Acara dengan tema besar tercapainya ketentraman, kedamaian, keamanan dan menjunjung tinggi toleransi ini disebut dihadiri sekitar 10.000 orang jemaah. Acara tersebut juga dihadiri sekitar 87 orang ulama antara lain KH Abah Abu Jibril, KH Habib Abu Muchsin, KH Habib Ahmad Al Kaff dan lain-lain.

Pecah kongsi dengan Habib Rizieq?

Pernyataan yang berbeda antara Habib Rizieq dengan KH Arifin Ilham ini menjadi indikasi perpecahan kongsi diantara mereka. Karena sebelumnya kedua tokoh ini cukup dekat hubungannya. Begitu kata orang. Bisa jadi begitu, bisa juga tidak. Sebetulnya perbedaan pendapat diantara ulama itu ya hal yang biasa saja.

Lalu apa perbedaan pendapat diantara keduanya (Habib Rizieq dan Arifin Ilham)?

Ya, kalau dibaca secara tersirat dari teks yang dimuat dalam berita mereka berbeda pada urgensitas demo. Habib Rizieq melihat demo harus dilakukan karena Ahok tidak ditahan, jadi ada ketidakpuasan. Sementara KH Arifin Ilham cukup puas dengan ditersangkakannya Ahok. Bahkan, Arifin Ilham mengapresiasi Presiden Jokowi atas itu.

Berbeda dengan jargon belakangan yang diungkapkan Munarman (jubir FPI) misalnya, yaitu “jangan mau dibohongi Jokowi.” Terlihat ada ketidakpuasan yang tak bias ditahan. Maka, di titik urgensitas lah perbedaan diantara Rizieq dan Arifin Ilham.

Lalu apa urgensitas umat Islam seharusnya?

Urgensitas umat Islam secara keseluruhan menurut saya adalah berbaik sangka kepada pemerintahan Jokowi dan kawal proses hukum Ahok. Lalu, karena bentuk gerakan di awalnya adalah gerakan moral, maka kini waktunya melanjutkan hidup seperti hari-hari sebelumnya. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan istri, mendidik anak-anak, mengajari mereka mengaji, dan lain sebagainya. Itu menurut saya yang paling urgent! Wallahualam. (WK)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun