Mohon tunggu...
Wasiat Kumbakarna
Wasiat Kumbakarna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

melihat sesuatu dengan lebih cerdas dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Buru Santoso Sampai Dapat!

2 April 2015   15:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:37 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14279649901793769138

[caption id="attachment_358722" align="aligncenter" width="500" caption="TNI berada di Poso untuk mendukung Polri memberantas kelompok teroris Santoso. (sumebr foto: kompas.com)"][/caption]

Santoso bukanlah nama yang istimewa. Tapi sekian lama nama itu menjadi sosok paling dicari oleh TNI-Polri. Santoso yang dimaksud adalah pimpinan kelompok teroris Poso. Beberapa kali Santoso muncul melalui video di Youtube. Santoso juga disebut-sebut mendapat sokongan dari ISIS di Suriah dan Irak. Itulah mengapa Santoso dan kelompoknya dianggap sangat berbahaya dan harus segera dieliminir.

Pemerintah pun tak ragu-ragu dengan mengirimkan ribuan pasukan TNI untuk berlatih militer di Poso. Langkah itu sebagai psywar kepada Santoso Cs bahwa pemerintah Indonesia tak main-main. Setelah berlatih, TNI meninggalkan 700 tentaranya di Poso. Tujuannya membantu Polri mengejar dan menangkap Santoso Cs.

"Saya sudah lapor kepada Presiden untuk kalau diperlukan ada pasukan yang ditinggal di sini untuk melanjutkan kegiatan operasi pengamanan bersama-sama dengan Polri, dan Presiden menyetujui itu,’’ kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

Langkah tersebut dilakukan demi terciptanya kenyaman dan keamanan warga Poso dan sekitarnya. Selain itu, adalah tugas TNI untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara dari rongrongan kelompok teroris dan separatis. Pelibatan TNI menunjukkan pemerintah tak mau lagi berlama-lama membiarkan Santoso berkeliaran. Santoso harus ditangkap, hidup atau mati!

Tahap berikutnya deradikalisasi

Seperti biasa ada saja pengamat yang berkomentar sumbang. Tak terkecuali soal 700 TNI yang tinggal di Poso membantu Polri. Menurut pengamat teroris, Ridlwan Habib apa yang dilakukan TNI tidak tepat dan bisa berdampak buruk ke depannya. "Tidak tepat, karena dikhawatirkan akan memancing mereka keluar dan melakukan pembalasan, teror secara sporadis," kata Ridlwan.

Seharusnya, kata Ridlwan, memerangi kelompok radikal pada dewasa ini tidak lagi dengan angkat senjata. Sebab, pada prinsipnya mereka yang masuk kelompok radikal, lebih dominan karena ideologi atau dari hati. Sehingga perlu diobati pula melalui pendekatan hati.

Kalau menurut saya, keberadaan Santoso sudah jelas membuat keadaan tidak aman dan rakyat Poso tidak nyaman hidup. Maka, Santosonya harus ditahan dulu, karena jika dia masih berkeliaran, dia masih bisa berbuat terror.

Jadi, terror nya dulu dihentikan, baru kemudian lakukan deradikalisasi. Namun demikian, saya yakin upaya deradikalisasi pun terus dilakukan oleh pemerintah dengan bantuan berbagai elemen masyarakat, terutama kalangan ulama dan santri.(*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun