Sebelum waktunya berbuka berburu takjil Bulan Ramadan selalu menghadirkan suasana yang khas dan penuh semangat. Selain ibadah yang lebih khusyuk, ada satu tradisi yang tak pernah absen, yaitu berburu takjil. Menjelang waktu berbuka, di bibir jalan mulai dipenuhi pedagang yang menjajakan makanan khas Ramadan, sementara masyarakat berbondong-bondong mencari takjil keinginan. Namun, ada satu fenomena menarik yang selalu terjadi setiap tahunnya"war takjil" bersama bocil!".
 Suasana perburuan takjil begitu ramai dan penuh semangat. Anak-anak kecil berlarian dengan uang saku di tangan, antusias memilih es teh, es buah, atau jajanan favorit mereka. Sementara itu, para pedagang tampak sibuk melayani banyaknya pembeli, sedangkan orang dewasa harus bersabar menghadapi keceriaan bocah-bocah yang berlomba mendapatkan takjil incaran mereka.
Dengan demikian, tidak mematahkan semangat kita untuk berburu takjil.  Keseruan sekali dalam setahun tepatnya di bulan Ramadhan memburu takjil  menghadirkan suasana lebih terkesan.Â
Keseruan Bocil berburu TakjilÂ
1. Berburu makanan favorit
Setiap bocil punya takjil favoritnya sendiri. Ada yang selalu mencari es teh, ada yang lebih suka batagor, sempolan, dan banyak juga yang menyerbu gorengan karena harganya terjangkau dan mengenyangkan. Dengan uang saku yang terbatas, mereka harus pintar memilih jajanan yang paling menggoda. Ditengah menahan dahaga para bocil penuh semangat menjajakan takjil favoritnya.
2. Berlari kesana-kemari dan saling berebut posisiÂ
Salah satu pemandangan yang kerap terjadi saat berburu takjil adalah anak-anak berlarian sambil menenteng kantong plastik berisi makanan. Ada yang tergesa-gesa pulang, sementara yang lain khawatir tak kebagian takjil favorit mereka. Tak jarang, tanpa sengaja mereka memotong antrean, sehingga orang dewasa perlu menegur mereka dengan lembut. Melihat antusias para bocil memburu takjil tak kuasa menegur, namun sesekali menasihati dari hati ke hati.
3. Momen Tak Terduga Saat Uang Tidak Cukup
Salah satu momen lucu yang sering terjadi adalah ketika seorang bocil dengan penuh keyakinan membeli takjil, namun saat hendak membayar, ternyata uangnya tidak mencukupi! Raut wajah panik mereka sering kali membuat orang di sekitarnya tersenyum, dan tak sedikit pedagang yang baik hati tetap memberikan jajanan itu sebagai bentuk kebaikan.