Mohon tunggu...
warna soembang
warna soembang Mohon Tunggu... Freelancer - Bahagialah selalu

melalui warna suarakan nada dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perayaan RAYUAN 100 Tahun BASOEKI ABDULLAH

11 Desember 2015   08:22 Diperbarui: 11 Desember 2015   08:22 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahun 2015, Basoeki Abdullah genap berusia 100 tahun bila masih bernafas. Mengingat jasa dan potensi eksistensi karya karya sang maestro tak lekang oleh waktu dalam mewarnai dunia seni rupa Indonesia, Kementerian Pendidikan Nasional melalui Museum Basoeki Abdullah mengadakan pameran perayaan tersebut dengan tema Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah.

 

Pameran diadakan pada tanggal 21 - 30 September 2015 di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, dijadwalkan dibuka oleh Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Anies Baswedan. Pameran ini berisikan karya Basoeki Abdullah baik karya asli ataupun reproduksi karya yang telah pernah dihasilkan oleh Basoeki Abdullah. Dalam pameran ini diketengahkan 7 bagian penting perjalanan hidup kekaryaannya, karena tujuh bab tersebut mencerminkan kehidupan Basoeki Abdullah sendiri melalui karya-karyanya.

 

Tujuh bagian tersebut meliputi: Basoeki Abdullah dan Diri Sendiri; Basoeki Abdullah dan Kebudayaan Jawa;  Basoeki Abdullah dan Indonesia; Basoeki Abdullah dengan Tiga Negara ASEAN; Basoeki Abdullah dengan Eropa; Basoeki Abdullah dan Soekarno; serta Basoeki Abdullah dengan Perempuan.

 

Bagian pertama Basoeki Abdullah dan Diri Sendiri, disuguhkan pengetahuan sosok diri Basoeki Abdullah dan keluarganya yang berdarah seniman dan tokoh pergerakan bangsa Indonesia. Basoeki Abdullah memiliki keterkaitan dengan tokoh nasional Indonesia yaitu kakeknya dr. Wahidin Sudirohusodo.

 

Basoeki Abdullah sendiri hidup dilingkungan keluarga yang tidak jauh dari dunia seni tentunya sangat mempengaruhi perjalanan hidupnya dikemudian hari. Ayahnya salah satu tokoh pelukis pemandangan dijaman penjajahan Belanda yaitu Abdullah Suriosubroto merupakan putra dari dr. Wahidin Sudirohusodo. Serta memiliki kakak-adik yang menjadi legenda seni Indonesia Sang kakak, Sujono Abdullah adalah seorang pelukis handal Indonesia. Kemudian sang adik, Trijoto Abdullah adalah pemahat wanita pertama di Indonesia. Seluruh karya Trijoto hampir sudah menjadi kenangan, namun salah satu patungnya berhasil dipamerkan dalam perayaan Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah.

 

Basoeki Abdullah dan Kebudayaan Jawa; Mitologi Jawa menjadi hal yang tak dapat lepas dari Basoeki Abdullah. Ia adalah seorang Katolik taat, tetapi tetap memegang penuh pedoman pedoman spiritualitas budaya Jawa dalam kehidupan kesehariannya selaku orang suku bangsa Jawa saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun