Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Noormah (Bagian Tujuh)

8 November 2020   14:59 Diperbarui: 8 November 2020   15:14 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu gak percaya?"

"Entahlah Pak, sejauh aku berjalan sampai kita ketemu di tempat ini, baru pertamakalinya aku mendengarkan cerita aneh seperti ini,"

Tiba-tiba lelaki tua yang mengenakan Kaos oblong berwarna coklat yang terlihat sudah sedikit kumal itu tersenyum sambil menatap ke arahku, lalu meminta Rokok sebatang, setelah membakar dan menghisap dalam-dalam dia menghembuskan asapnya secara perlahan-lahan. Tiba-tiba saja dia berkata sambil menatap lurus kedua mataku,

"Dulu Noormah paling suka dengan Rokok merk ini,"

"Dulu bu Noormah merokok sewaktu masih hidup?"

"Iya, dan Rokok kesukaannya itu persis seperti Rokok ini"

"Ooo gitu?"

Entah kenapa tiba-tiba saja bulu tengkukku meremang berdiri saat Lelaki tua di sebelahku ini mengatakan bahwa merk Rokok kesukaan Noormah itu sama dengan merk Rokok kesukaanku saat ini.

"Bapak jalan dulu, nanti singgahlah ke rumah Bapak,"

"Iya Pak, terima kasih, rumah Bapak dimana?"


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun