Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Noormah (Bagian Tujuh)

8 November 2020   14:59 Diperbarui: 8 November 2020   15:14 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Rumah yang dimana? Rumah yang disini apa rumah yang di Kandis?"

"Rumah yang di sini,"

"Trus tetangga-tetangga Bapak tau kalau bu Noormah itu sebenarnya sudah meninggal dunia?"

"Mereka enggak bisa melihat Noormah, hanya Bapak yang bisa melihatnya, biasanya sebelum masuk ke dalam rumah, Noormah selalu mengucapkan salam terlebih dahulu dan sebelum Bapak menjawab salamnya dan menyuruhnya masuk, dia nggak mau masuk ke dalam Rumah,"

"Oh gitu, pake acara ngetuk pintu juga?"

"Nggak, hanya suaranya saja yang terdengar di luar rumah, tapi nanti kalau udah Bapak jawab dan bilang, "Masuklah Mak," Noormah tiba-tiba saja sudah berdiri di dalam rumah, senyum-senyum sama Bapak, kayak biasa,"

"Waduh! Bapak nggak takut dengan kehadiran bu Noormah yang sudah jelas-jelas meninggal dunia?"

"Takut kenapa? Noormah kan istri Bapak?"

"Iya, ya... Eh, tapi kan bu Noormah sudah meninggal dunia?"

"Cuma beda alam saja, sebenarnya Noormah masih ada,"

"Hemm,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun