Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Noormah (Bagian Satu)

17 Oktober 2020   08:56 Diperbarui: 17 Oktober 2020   09:09 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Trus, apa jawaban bu Noormah?"

"Noormah cuma senyum-senyum sambil mempermainkan rambut di kepala Bapak yang lagi duduk di depannya, sedang memasangkan Celana Dalamnya, "Kenapa musti malu? Anak-anak kita itu dulu juga semuanya keluar dari dalam sini," katanya lagi, sambil menunjuk kearah Celana Dalamnya sendiri,"

"Iya, trus Bapak bilang apa?"

"Tapi kan ada menantu kita juga di rumah ini, Mak," jawab bapak sambil memakaikan minyak angin ke tubuhnya. "Walaupun mereka lahir bukan dari dalam rahimku sendiri, tapi mereka sudah kuanggap seperti anak kandungku sendiri," Noormah tetap pada pendiriannya.

"Iya, trus Bapak jawab apa,"

"Bapak gak menjawab lagi, sebab Bapak tau, Noormah itu kalau katanya A, mau dipaksa sekalipun dia gak bakalan mau merubah menjadi B,"

"Watak bu Noormah, keras ya Pak?"

"Iya,"

"Selama 40 hari itu bu Noormah pernah keluar rumah dalam keadaan bugil?"

"Nggak, Noormah paling bugil di dalam rumah saja, itupun setiap dia selesai di mandikan pada jam 9 pagi,"

"Sehari sekali mandi nya ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun