Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Si Belah Mencari Tuhan [Bagian Lima]

15 Agustus 2020   14:14 Diperbarui: 19 Agustus 2020   20:53 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kata siapa?"  tanya Oneng pada Jabrik.

"Kata Si Nenek di atas batu Kali," jawab Jabrik lagi.

"Oo," kata Oneng sambil mengangguk-nganggukan kepalanya.

"Aku hendak mencari Tuhan, Nek," Jabrik kembali menirukan ucapan Si Belah.

"Terus apa kata Si Nenek di atas batu Kali?" kata Oneng lagi yang penasaran dengan jawaban Wanita tua di atas batu Kali.

"Si Nenek melihat Si Belah berulang kali, lalu tertawa 'terpingkal-pingkal'mendengarkan perkataan Si Belah yang cuma memiliki tubuh sebelah dan terlihat begitu kotor sekali dimatanya. Si Belah ini ketika berjalan seperti orang yang tengah merangkak, jadi seluruh tubuhnya kotor." jawab Jabrik sambil melihat ke arah Oneng.

"Iya," kata Oneng sambil berusaha membayangkan bagaimana kondisi Si Belah.

"Nenek di atas batu Kali bangkit dari tempat duduknya lalu turun dari atas batu sambil menunjuk ke arah batu kali di depannya yang terlihat cekung sambil berkata kepada Si Belah di sampingnya; saat Aku pertama kali sembahyang di atas batu ini, dulu batu ini cembung, tapi lihat batu ini sekarang. Saat ini permukaan batu kali yang awalnya cembung itu sudah menjadi cekung akibat kupakai untuk beribadah di atasnya."

Jabrik berusaha menggambarkan dan menirukan ucapan Nenek di pinggir Kali kepada Si Belah.

"Iya" jawab Oneng yang sepertinya mampu menangkap apa yang tengah di gambarkan oleh Jabrik, saat terjadinya percakapan antara Si Belah dan Nenek di pinggir Kali.

"Si Belah kaget, batu sungai yang awalnya cembung itu bisa berubah menjadi cekung akibat terlalu lama di pakai  untuk beribadah oleh Si Nenek."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun