Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Aku dan Sang Waktu] Tongkat Komando Sang Proklamator

25 Juli 2020   19:01 Diperbarui: 1 Agustus 2020   19:21 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Aku dan Sang Waktu_Tongkat Komando Sang Proklamator_Gambar diolah dari berbagai sumber oleh Warkasa1919

*****

Suara mesin jahit yang terdengar dari sudut ruangan itu membuyarkan konsentrasiku pada sosok Lelaki tampan yang tengah menatapku dari dalam cermin besar di depanku.

Saat menoleh kesamping kanan dari tempatku berdiri, kedua mataku langsung tertuju pada sosok Wanita berkerudung putih yang tengah duduk di depan mesin jahit. Wanita yang sepertinya tengah hamil tua itu kulihat sedang menjalankan mesin jahit Singer di depannya dengan menggunakan tangan kanannya.

Dimana Aku?

Dimana Raden Ayu Setya Ninggrum yang tadi bersamaku?

Mengenai Raden Ayu Setya Ningrum ini silahkan dibaca: Sang Ratu

Mataku kembali berkeliling ruangan, mencari sosok Wanita cantik yang selalu mengenakan Kebaya pengantin berwarna hijau daun serta mengenakan Mahkota kecil di kepalanya. 

Sebelum Aku berada di dalam ruangan ini, wanita cantik berusia 27 tahun itu masih berdiri di sebelahku.

Tidak menemukan sosok yang kucari, pandangan mataku kembali tertuju kepada Wanita berkerudung putih yang tengah menjahit bendera Merah Putih berukuran 2x3 meter di depannya.

Dari mesin jahit, pandangan mataku beralih ke setiap sudut ruangan ini. Melihat kondisi ruangan ini Aku teringat dengan buku-buku sejarah yang pernah kubaca saat masih duduk di bangku sekolahan dulu.

Jika melihat suasana di dalam ruang ini, sepertinya saat ini Aku tengah berada di masa lalu, tepatnya sebelum Bendera Merah Putih di tangan Wanita berkerudung putih itu di kibar untuk pertama kalinya di Negara yang di masa depan kulihat hampir bubar menjelang Pesta Demokrasi Pemilihan Presiden itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun