"Badai sudah berlalu. Aku mencintaimu, dan tidak akan kubiarkan 'Orang ketiga' itu mengambilmu dariku." kataku pelan, sambil mengusap pipi Wanita cantik yang tak lagi berisi.
*****
Kutatap Diriku yang lainnya di sebelah Sang Waktu. Diriku yang baru saja mengusir 'Orang ketiga' itu dari kehidupan sang Ratu.
Diriku yang lainnya itu tiba-tiba saja mendekat ke arah sang Ratu yang masih menangis sesegukan di sebelahku. Selanjutnya Diriku yang lain itu memberikan sekuntum bunga Wijaya Kusuma yang telah mekar itu kepada sang Ratu.Â
Dan begitu bunga Wijayakusuma itu berada di dalam genggaman tangan sang Ratu itu, tiba-tiba saja bunga Wijayakusuma yang tadi terlihat sedang mekar itu langsung berubah menjadi cahaya. Dan cahaya putih itu langsung membungkus seluruh tubuh sang Ratu.
Bunga Wijayakusuma atau Epiphyllum oxypetalum adalah termasuk jenis tanaman kaktus yang mempunyai kelas dicotiledoneae. Bunga Wijayakusuma hanya merekah dalam semalam. Bunga Wijayakusuma ini biasanya mulai terbuka setelah matahari terbenam, dan mekar sempurna mulai pukul 22:00 Wib.
Sebagian masyarakat Jawa percaya bahwa Bunga Wijayakusuma ini adalah bunga yang memiliki kesaktian yang dapat menghidupkan orang mati. Masyarakat Yogyakarta dan Surakarta, khususnya keraton percaya bahwa seorang raja yang akan naik tahta haruslah memiliki bunga wijayakusuma ini sebagai syaratnya.Â
"Mustika Wijayakusuma ini hanya mampu membuatnya hidup di malam hari saja. Dan untuk membuat kehidupan sang Ratu bisa kembali pulih seperti sebelum 'Orang ketiga' itu merenggut mahkota hidupannya. Maka engkau harus menyandingkan Mustika Wijayakusuma ini dengan Mustika Bunga Abadi."
"Mustika Bunga Abadi? Dimana Aku harus mendapatkanmya?"Â tanyaku pada Diriku yang lainnya di depanku.
"Setelah tadi sebagian jiwanya sempat di renggut oleh 'Orang ketiga'. Mustika bunga Wijayakusuma itu hanya mampu memulihkan lima puluh persen kehidupannya. Dan untuk menyempurnakan kehidupannya. Pergilah ke puncak Gunung Papandayan. Temui Bidadari Kesunyian. Karena hanya dia yang mampu menyempurnakan kehidupan sang Ratu.Â