*****
"Berjanjilah,"
"Berjanji untuk apa?" tanyaku sambil menatap paras cantik wajah sang Ratu di sebelahku.
"Berjanjilah padaku, bahwa apapun yang akan terjadi, engkau tidak akan pernah pergi meninggalkanku."
"Iya, Aku berjanji." jawabku pelan, sambil tersenyum dan mengecup pelan kening sang Ratu.
*****
Di bawah sinar bulan Purnama. Di antara hembusan angin yang menggugurkan dedauanan. Di pergantian masa, kutatap wajah Wanita cantik yang selalu mengenakan kerudung panjang berwarna merah marun itu dari kejauhan. Dari Sang Waktu Aku tahu bahwa malam ini adalah malam kebahagiaannya.
Di sebelah Sang Waktu yang selalu mengiringi langkah kaki-ku. Kuhapus air mata Wanita cantik yang saat ini tengah berdiri sambil memeluk erat tubuhku.
"Kenapa engkau menangis? Apa engkau menyesal? Karena di takdirkan Tuhan untuk menjadi pendamping hidupku,"
"Tidak! Aku menangis karena bahagia. Saat ini aku masih seperti berada di alam mimpi. Hingga detik ini pun aku masih seperti tidak percaya, bahwa di kehidupanku yang kedua ini, engkau masih berdiri tegak menungguku di tempat ini."Â
Wanita cantik yang biasa dipanggil sang Ratu itu makin memper-erat pelukannya di tubuhku  sambil berbisik di telingaku.