Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sayang, Jangan Biarkan Api Neraka Itu Membakarku

21 November 2019   09:19 Diperbarui: 24 November 2019   14:16 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

****

“Kenapa Mas begitu marah?”

“Tanya, pada dirimu sendiri.”

“Maksudnya apa? Apa Mas akan pergi meninggalkanku?”

“Jika memang itu yang engkau inginkan, maka Mas akan pergi dari kehidupanmu.”

“Ada apa dengan Mas? Kenapa Mas tiba-tiba saja berubah? Apa ada wanita lain? Sehingga, saat ini Mas sengaja mencari-cari kesalahanku, agar ada alasan buat ninggalin aku?”

“Mas tidak perlu alasan, jika sudah ingin pergi dari kehidupan seseorang.”

“Mas egois dan sombong!”

“Jika menurutmu begitu. Memang itulah aku. Lelaki malam yang selalu melihatmu dari balik kegelapan. Lelaki yang di matamu adalah Binatang jalang, lelaki yang pernah berbisik di telingamu; ‘Rasamu adalah rasaku dan rasaku adalah rasamu’ saat engkau tengah berada di puncak kenikmatan bersamaku.

 “Apa Mas marah karena tadi aku pergi dengan pak Tua bercelana 'cingkrang' itu?”

“Kenapa selama ini engkau tidak pernah benar-benar mau mengenal dan menyelami perasaanku?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun