Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[AdS] Jalan Sunyi

7 September 2019   17:57 Diperbarui: 8 September 2019   01:55 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Ruqyah atau rukyah adalah metode penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu pada orang yang sakit akibat dari ‘ain (mata hasad), sengatan hewan, bisa, sihir, rasa sakit, gila, kerasukan dan gangguan jin.

Kutatap wajah pria berjenggot panjang yang mengenakan Sorban dan Baju gamis di depanku. Sambil tersenyum, ku genggam erat jemari tangan wanita cantik di sampingku ini.

"Kenapa engkau seperti orang ketakutan melihat pria itu?" Tanyaku lagi pada Wanita cantik berkulit kuning langsat di sampingku ini, sambil kembali melihat ke arah lelaki bersorban putih yang sedang memejamkan kedua matanya.

Sambil menggigit bibir tebalnya yang berwarna merah basah alami itu. Dia berkata lirih sambil menggenggam tangan kiriku. 

"Dia adalah Kyai ingin me-ruqyah-ku, dengan maksud untuk memisahkan kita Mas." Katanya pelan.

"Kenapa?" Tanyaku pelan. 

"Mereka semua mengira aku telah sesat, karena menganggap Mas adalah Setan yang sudah berhasil menyesatkanku hingga sejauh ini. Di mata mereka aku sudah jauh berubah, sehingga saat ini aku berani melawan suamiku sendiri" Katanya lagi sambil melihat ke arah lelaki bertubuh gempal di sebelah lelaki bersorban putih yang sedari tadi kulihat hanya diam.

"Hemmm..," kataku pelan, "Apa yang engkau takutkan? Jangan ragu dan jangan bimbang, aku dan Tuhan bersamamu saat ini." kataku lagi, sambil tersenyum menatap Wanita cantik berkacamata di sebelahku ini. 

Wanita ini terlihat sudah sedikit lebih tenang setelah melihat ketenanganku saat ini.

"Iya Mas." Jawab wanita berkulit kuning langsat ini pelan, tangan kanannya masih terus menggengam erat tangan kiriku.

"Sepertinya mereka tidak bisa melihat keberadaan Mas di tempat ini." Kata Wanita cantik berkulit kuning langsat itu sambil melihat ke arah orang-orang yang tengah duduk di dalam ruang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun