Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[AdS] Pengakuan Dosa di Akhir Cinta Segitiga

3 September 2019   18:59 Diperbarui: 3 September 2019   23:30 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

<< Sebelumnya

****

"Kemarin Akang bertanya: setelah sekian tahun lamanya kita menjalani hidup bersama di dalam ikatan rumah tangga ini, mengapa baru sekarang minta berpisah?

Pengakuanku adalah alasan mengapa aku ingin berpisah sekarang. Aku sadar, aku bukanlah istri yang baik buat Akang. Aku tidak mau membawa Akang masuk ke dalam Neraka karena perbuatan dosaku di belakang Akang.

Jika rumah tangga kita ini diibaratkan Salat berjamaah, Akang sebagai imam dan aku bersama anak-anak kita adalah makmumnya, maka semenjak Akang memanggilku "Pelacur", sebenarnya saat itu juga aku sudah keluar dari barisan makmum dari Salat berjamaah yang Akang imami.

Kata itu keluar dari mulut seorang yang selama ini telah aku anggap mampu membuatku masuk ke dalam surga dengan melayaninya. Namun, seketika itu harapanku sirna.

Ketika aku berusaha memadamkan api kebencianku, Akang memintaku melayani dukun klenik kurang ajar itu yang Akang harapkan dapat membuat aku kembali mencintai Akang.

Selama ini Akang telah menghalalkan segala cara untuk mendapatkanku hingga akhirnya Akang harus percaya bahwa cinta tidak bisa dipaksakan.

Semakin kita takut kehilangan, maka akan semakin cepat Tuhan mengambil dan memisahkan kita dari apa yang kita takuti akan kehilangannya. Sebab, Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita melupakan Dia dikarenakan rasa cinta yang terlalu berlebihan pada makluk ciptaan-Nya.

Di dalam pencarianku saat mencari kebahagiaan, tanpa sengaja aku bertemu sosok yang mampu membuatku tertarik untuk masuk ke dalam barisan Salat berjamaah yang tengah dikerjakannya.

Dia hanyalah lelaki biasa, tapi di mataku dia begitu istimewa dan entah kenapa saat tengah bersamanya aku merasakan ketenangan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun