Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[AdS] Binatang Jalang

21 Mei 2019   03:00 Diperbarui: 22 Mei 2019   05:29 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Saat itu di dalam kamar anak gadisku itu dia mintaku untuk meminum sperma-nya setelah sebelumnya dia memintaku untuk melakukan Seks oral dengannya. Sementara suamiku itu menunggu kami di luar kamar.”

Kutatap wajah wanita berkulit kuning langsat di depanku ini dengan pandangan seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja kudengar keluar dari bibir mungilnya itu.

“Saat itu aku ingin muntah! ketika untuk yang pertama kalinya di minta oleh dukun itu untuk meminum air sperma-nya itu. Tapi apa boleh buat. Lelaki yang telah menikahi ku itu, saat itu memintaku untuk menuruti apa saja permintaan dukun yang ingin mengobatiku waktu itu. Saat itu dia telah menjadi gila setelah mengusir mantanku itu, aku sering murung sendirian di dalam kamar dan selalu memintanya untuk menceraikan aku. Dia berpikir aku telah di guna-gunai oleh mantan pacarku itu. Dan saat itu dia begitu takut kehilanganku hingga akhirnya dia mau melakukan apapun itu asalkan dia tidak kehilanganku.”

“Dan setelah meminum sperma dukun itu, apa engkau bisa melupakan mantan pacarmu itu?”

“Tidak! Bahkan setelah kejadian itu aku menjadi begitu binal, setelah kejadian itu aku merasa diriku ini begitu hina di mata suami dan dukun yang sudah memperlakukanku seperti seorang  pelacur itu!”

“Hemm..Terus?”

“Tak lama setelah di ‘obati’ oleh dukun di dalam kamar anak gadisku itu, aku dapat kabar bahwa mantanku itu meninggal dunia, tapi setiap malam jum’at aku selalu bermimpi di datangi oleh mantan pacarku itu. Dan dia selalu menyetubuhi-ku di setiap kedatangannya itu.”

“Apa benar engkau mau melakukan apapun yang aku minta?” tanyaku sambil tersenyum menatapnya. Wajahnya bersemu merah. Sepertinya dia sudah menebak apa yang bakal aku utarakan nanti. Kutatap wajah wanita cantik berkulit kuning langsat di depanku ini, dan entah kenapa tiba-tiba saja aku berfikir iseng. Bahkan sedikit jahil menurutku.

”Aku bersedia, yang penting aku bisa lepas dari semua ini! Aku takut juga jenuh. Semenjak aku mimpi di setubuhi oleh almarhum mantan pacarku itu, aku seperti wanita murahan yang dimana aku berada, selalu saja ada lelaki hidung belang yang ingin menyetubuhi-ku ” Katanya pelan, sambil menunduk, menahan tangis sekaligus amarah, mukanya makin memerah bak udang rebus.

“Sekalipun melakukan seperti apa yang kita lakukan seperti di dalam mimpimu itu?” kataku lagi sambil tersenyum menatap ke arahnya yang kulihat sedikit jengah dan malu-malu itu.

“Iya,” jawabnya pelan. Wajahnya memerah, antara pasrah dan sedikit lupa akan perbuatan dosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun